
IDXChannel - Saham menjadi alternatif investasi jangka panjang untuk mencapai tujuan finansial di masa depan. Namun tak semua investor memiliki dana besar, sehingga dibutuhkan solusi, salah satunya membeli saham menggunakan margin.
Pembelian dengan margin terjadi saat investor membeli saham dengan meminjam dari brokernya dan menggunakan uang tersebut untuk berinvestasi pada lebih banyak sekuritas daripada yang dapat dibeli dengan uang tunai yang tersedia.

Melalui pembelian margin, investor dapat meningkatkan keuntungannya, tetapi hanya jika investasi mereka melebihi biaya pinjaman itu sendiri.
Investor pun berpotensi kehilangan uang lebih cepat dengan pinjaman margin dibandingkan berinvestasi dengan uang tunai.
Ini alasannya mengapa investasi saham menggunakan margin sebaiknya dibatasi.

"Margin pada dasarnya adalah pinjaman yang Anda ambil untuk mendapatkan lebih banyak pengaruh dalam investasi Anda," kata Wakil Presiden Eksekutif Pengembangan Bisnis dan Pemasaran di Interactive Brokers Group Steve Sanders, dikutip dari Bankrate.
Cara Beli Saham Menggunakan Margin
Untuk membeli saham menggunakan margin ada caranya. Melansir Investopedia, ketika investor membeli suatu saham, uang tunai didebit dari rekening brokernya untuk membayar pembelian tersebut.

Jumlah tunai tersebut menjamin 100% jumlah pembelian saham berdasarkan harga saham dan jumlah saham yang dibeli. Dengan menggunakan fasilitas margin trading, ini melibatkan peminjaman uang dari broker dan menggunakan uang itu untuk membeli sekuritas atau ekuitas.
Selanjutnya, dengan pinjaman tersebut, investor dapat membeli lebih banyak saham daripada yang mampu mereka beli hanya dengan menggunakan uang tunai di rekeningnya. Sebagai imbalannya, investor harus membayar kembali pinjaman tersebut ditambah bunga yang dibebankan broker.

Margin trading melibatkan pembuatan rekening margin, yang berbeda dari rekening tunai pada umumnya, yang dimiliki di perusahaan sekuritas/broker.
Adapun saham atau sekuritas yang disimpan di rekening margin bertindak sebagai jaminan atas pinjaman margin. Namun tidak semua sekuritas dapat dibeli dengan margin.
Sebelum melakukan perdagangan dengan margin, investor diharuskan memiliki deposit margin minimum di perusahaan sekuritasnya untuk disetorkan sebagai margin minimum.
Broker menetapkan margin minimum atau awal dan margin pemeliharaan yang harus ada di akun. Jumlah tersebut sebagian besar didasarkan pada kelayakan kredit investor.
Margin pemeliharaan diperlukan dari broker, yang merupakan saldo minimum yang harus disimpan di akun broker investor.
Misalnya, seorang investor menyetor Rp200 juta dan margin pemeliharaannya adalah 50% atau Rp100 juta. Mereka kemudian menggunakan uang pinjaman untuk melakukan perdagangan spekulatif.
Jika investor kehilangan terlalu banyak uang, misal jika ekuitas investor turun di bawah Rp100 juta, investor dapat menerima margin call. Pada titik ini, investor diharuskan oleh broker untuk menyetor dana agar saldo di akun mencapai margin pemeliharaan yang diperlukan.
Investor dapat menyetor uang tunai atau sekuritas yang dibeli dengan uang pinjaman. Jika investor tidak mematuhi, broker dapat melikuidasi jaminan investor untuk mengembalikan margin pemeliharaan.
Risiko Membeli Saham dengan Margin
Pada dasarnya, membeli dengan margin menyiratkan bahwa seseorang berinvestasi dengan uang pinjaman. Meski memungkinkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan investasi biasa, namun juga kerugian yang lebih tinggi.
Keuntungan ini bisa menarik di pasar bullish, namun ketika gagal, investor bisa berutang lebih banyak daripada yang seharusnya diperdagangkan.
Beberapa risiko yang bisa diderita investor saham yang menggunakan margin, di antaranya:
1. Bisa kehilangan lebih dari investasi awal
Risiko terbesar dari membeli dengan margin adalah bisa kehilangan lebih banyak uang daripada yang diinvestasikan pada awalnya. Penurunan sebesar 50 persen atau lebih dari saham yang setengahnya didanai menggunakan dana pinjaman, sama dengan kerugian 100 persen atau lebih pada portofolio, ditambah bunga dan komisi.
2. Bisa kena margin call
Selain itu, ekuitas di akun Anda harus mempertahankan nilai tertentu, yang disebut margin pemeliharaan.
Jika sebuah akun kehilangan terlalu banyak uang karena kinerja investasi yang buruk, broker akan mengeluarkan margin call, meminta investor menyetor lebih banyak dana atau menjual sebagian atau seluruh kepemilikan di akun Anda untuk membayar pinjaman margin.
Jika pasar atau saham secara keseluruhan menurun, broker dapat melikuidasi akun Anda tanpa persetujuan. Bahkan mereka yang menganjurkan pembelian dengan margin dalam beberapa situasi meskipun ada risikonya, memperingatkan bahwa hal ini dapat memperbesar kerugian dan memerlukan pengembalian yang melebihi tingkat pinjaman margin.
Manfaat Beli Saham dengan Margin
Jika kinerja saham yang dibeli dengan margin berjalan baik, maka keuntungan yang didapat bisa sangat besar. Beberapa manfaatnya, yakni:
1. Tawarkan likuditas lebih cepat
Selain menggunakan margin untuk membeli lebih banyak saham daripada uang tunai yang dimiliki investor di rekening broker, ada keuntungan lain. Misalnya, akun margin menawarkan likuiditas yang lebih cepat dan mudah.
Misalnya, investor biasanya hanya dapat menarik uang tunai dari penjualan saham tiga hari setelah penjualan sekuritas, namun rekening margin memungkinkan investor meminjam dana selama tiga hari sambil menunggu perdagangannya selesai.
"Dengan rekening margin, mereka tidak perlu menunggu. Mereka dapat mengakses uang tunai secara instan. Meski Anda masih harus membayar bunga untuk tiga hari, tapi jumlahnya sangat kecil," ujar Ketua Watts Capital Partners, Tom Watts.
2. Meningkatkan keuntungan saat pasar bullish
Watts memperingatkan bahwa strategi investasi dengan margin sebaiknya diserahkan kepada full time trader.
“Investasi menggunakan margin bisa menjadi hal yang hebat saat pasar bullish. Namun investor sebaiknya hanya melakukannya ketika pasar akan terus naik dan memiliki batasan kerugian yang sangat ketat," ucap Watts. (RNA)
Masalahnya, tidak ada yang mengetahui kapan pasar akan tiba-tiba berbalik arah.
"Jika Anda mengalami peristiwa disruptif yang besar, harga bisa bergerak cukup cepat dan merugikan Anda, dan Anda bisa berutang banyak dalam beberapa hari. Siapapun yang berinvestasi menggunakan margin perlu memperhatikan portofolionya setiap hari," tutur dia.
(RNA)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()