Kinerja Teknologi Paling Terkontraksi di Semester I-2023, Tiga Sektor Ini Tumbuh Positif

IDXChannel - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa kinerja hampir seluruh sektor di pasar modal Indonesia mengalami penurunan pada semester I-2023, dengan teknologi paling terkontraksi. Namun ada tiga sektor yang tumbuh positif.

“Kalau diperhatikan pertumbuhannya, ternyata kinerja hampir semua sektor itu menunjukkan penurunan, growth-nya negatif,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dalam konferensi pers daring, Selasa (5/9/2023).

Baca Juga:

Sektor Mana Sajakah Tugas dan Fungsi OJK Dilakukan? Simak Penjelasannya

Adapun ketiga sektor yang tumbuh positif, yaitu keuangan, properti dan real estate, serta kesehatan.

Inarno menjelaskan, sektor keuangan merupakan sektor yang membukukan keuntungan terbesar, yaitu mencapai Rp105,1 triliun atau 34,1% dari total keuntungan seluruh emiten. 

Baca Juga:

Ditopang Permodalan yang Kuat, OJK Ungkap Sektor Jasa Keuangan RI Terjaga Stabil

“Nilai profit sektor keuangan tersebut tercatat tumbuh sebesar 6,54% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kesehatan juga positif tumbuh 7,75% dan properti juga tumbuh positif,” tutur Inarno.

Dari sisi kinerja indeks, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga Agustus 2023 tercatat naik 0,32% ke 6.953,26. Indeks naik secara month to date jika dibandingkan dengan Juni lalu di level 6.931,36.

Baca Juga:

ASEAN Diminta Berinvestasi Lebih Banyak di Sektor Teknologi dan Startup

Adapun, non-resident mencatatkan outflow sebesar Rp20,10 triliun secara month to date, yang utamanya disebabkan transaksi crossing. Sementara secara year to date, IHSG tercatat menguat 1,5% dengan non-resident membukukan net sell sebesar Rp1,18 triliun.

“Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi pasar saham di Agustus 2023 menjadi Rp11,2 triliun month to date dan Rp10,38 triliun secara year to date,” imbuh Inarno.

(RNA)