United Tractors Tebar Dividen Rp 5,7 T, Cair Bulan Depan

PT United Tractors Tbk (UNTR) membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebesar Rp 1.569 per saham atau Rp 5,7 triliun. Kesepakatan ini telah diputuskan pada saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini.

Sebelumnya, UNTR telah membagikan dividen interim Rp 701 per saham pada 24 Oktober 2023. Dengan demikian, total dividen UNTR untuk tahun buku 2023 mencapai Rp 2.270 per saham atau Rp 8,2 triliun.

Sekretaris Perusahaan UNTR, Sara K. Loebis mengatakan pembagian dividen final akan dibayarkan pada pemegang saham pada 22 Mei 2024. "RUPST menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 1.569 per saham atau Rp 5,7 triliun," kata Sarah, Jakarta, Rabu (24/4/2024).

Total dividen UNTR tahun ini setara 41% dari laba bersih tahun buku 2023 yang mencapai Rp 20,6 triliun. Sebanyak Rp 12,4 triliun dari sisa laba dibukukan sebagai laba ditahan perseroan.

Di sisi lain, jumlah pembagian dividen tahun ini turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp 6.185 per saham atau total Rp 22,5 triliun.

Menanggapi hal tersebut, Direktur UNTR Iwan Hadiantoro mengatakan pembagian dividen selalu mempertimbangkan beberapa hal. Di antaranya, kebutuhan pendanaan perusahaan yang digunakan untuk belanja modal, kemungkinan investasi masa depan, serta tingkat return yang diberikan ke pemegang saham.

Iwan mengakui tahun ini laba yang dicetak oleh perusahaan pertambangan dan alat berat tersebut hanya mendapatkan keuntungan perusahaan atau mencapai level normal. Hal ini disebabkan karena harga batu bara yang melambung tinggi.

"Memang kita ingin mengembalikan income yang cukup tinggi karena harga batu bara sangat tinggi sehingga menyebabkan profit ke level normal lagi," ujar Iwan.

Iwan pun buka-bukaan soal belanja modal perusahaan yang cukup besar pada tahun ini. Dia menyebut target belanja modalnya mencapai US$ 1,3-1,4 miliar.

"Dari situ sekitar US$ 1 miliar digunakan untuk jasa kontraktor penambangan, sekitar US$ 100 juta untuk di bisnis untuk ekspansi infrastruktur, US$ 100 juta untuk dua tambang emas," imbuhnya.