OJK Catat Aset Dapen di Mei 2024 Capai Rp 1.439 T, Naik 8,36%

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan total aset di industri dana pensiun (dapen) Indonesia per Mei 2024 mencapai Rp 1.439,71 triliun. Angka tersebut tumbuh sekitar 8,36% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Hal ini disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono dalam Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan & Kebijakan OJK Hasil RDK Bulanan Juni 2024.

"Total aset dapen tumbuh sebesar 8,36% dengan nilai Rp 1.439,71 triliun," kata Ogi, melalui saluran telekonferensi, Senin (8/7/2024).

Ogi mengatakan, untuk program pensiun sukarela, total aset mencatatkan pertumbuhan 4,90% menjadi Rp 372,52 triliun. Sedangkan total aset program pensiun wajib mencapai Rp 1.067,19 triliun atau tumbuh 9,62% YoY.

"Pada perusahaan penjaminan nilai aset tumbuh 8,95% YoY dengan nilai mencapai Rp 47,07 triliun pada Mei 2024,' ujarnya.

Selain dapen, juga dilaporkan kinerja dari aset industri asuransi di Indonesia. Per Mei 2024 jumlah aset mencapai Rp 1.120,57 triliun. Angka aset ini meningkat 1,30% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 1.106,23 triliun.

Di sisi yang sama, akumulasi pendapatan premi naik sebesar 8,59% YoY atau senilai Rp 137,40 triliun pada Mei 2024, terdiri dari premi asuransi jiwa yang tumbuh sebesar 2,23% YoY menjadi Rp 73,51 triliun, dan premi asuransi umum dan reasuransi tumbuh 16,94% YoY menjadi Rp 63,9 triliun.

"Kinerja tersebut didukung permodalan yang solid di mana industri asuransi jiwa dan asuransi umum mencatatkan RBC masing-masing 441,93% dan 326,66%, ini jauh di atas threshold sebesar 120%," terangnya.

Sementara total aset asuransi non-komersil tercatat sebesar Rp 219,58 triliun atau terkontraksi 1,86%. Lalu nilai premi asuransi non-komersil tercatat Rp 73,04 triliun atau meningkat sebesar 6,73% pada Mei 2024.