Bentrokan Besar Terjadi di Bangladesh Gegara Kuota PNS, 400 Orang Terluka

avatar
· Lượt xem 78
Bentrokan Besar Terjadi di Bangladesh Gegara Kuota PNS, 400 Orang Terluka
Foto: Dok Arab News (AFP)
Jakarta

Ratusan mahasiswa Bangladesh melakukan demo sejak beberapa minggu terakhir. Protes itu dilakukan untuk menolak sistem kuota untuk pekerja pemerintah atau PNS di negara itu.

Protes telah dilakukan sejak awal Juli. Mereka menentang sistem kuota yang mengharuskan 30% pekerjaan pemerintah bergaji tinggi diperuntukkan bagi anak-anak keturunan pahlawan negeri tersebut.

Anak-anak pahlawan yang dimaksud adalah yang orang tuanya ikut berjuang dalam perang pembebasan melawan Pakistan pada 1971. Pahlawan itulah yang memperjuangkan kemerdekaan Bangladesh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sistem tersebut telah ditolak juga sejak 2018. Namun terbaru bulan lalu hasil putusan pengadilan tinggi membatalkan penolakan akan peraturan tersebut.

Hal itu lah yang membuat mahasiswa naik tikam. Demo semakin memanas sejak pengumuman keputusan pengadilan.

ADVERTISEMENT

Kemudian ditambah lagi adanya bentrok diduga antara pemuda dari partai berkuasa Liga Awami dengan mahasiswa yang menolak akan peraturan terbaru tersebut.

Di ibu kota Dhaka saja, sedikitnya 234 orang terluka. Rumah Sakit Perguruan Tinggi Kedokteran Dhaka, mengatakan ratusan mahasiswa itu telah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

"Sebanyak 234 mahasiswa mendapat perawatan di rumah sakit kami menyusul bentrokan mahasiswa pada Senin," Brigjen Jenderal sekaligus Direktur Rumah Sakit Perguruan Tinggi Kedokteran Dhaka, Asaduzzaman, dikutip dari Arab News, Rabu (17/7/2024).

Protes meningkat pada hari Minggu, setelah Perdana Menteri Bangladesh Hasina melemahkan para demonstran dengan mengatakan bahwa siapa lagi yang akan membantu keturunan pahlawan negara. Namun ada kata-kata yang membuat mahasiswa semakin panas.

"Jika cucu pejuang kemerdekaan tidak menerima manfaat, siapa yang akan mendapatkannya? Cucu para razakar?" ujar dia.

Kata "razakar," sebuah istilah yang sangat ofensif di Bangladesh. Kata itu diartikan bagi seseorang yang tidak berpihak pada pemerintah atau bekerja sama dengan militer Pakistan selama perang tahun 1971.

Mahasiswa dari 35 universitas negara itu telah turun ke jalan untuk melakukan protes keras. Bentrok antara pemuda pro pemerintah dengan pendemo makin memanas hingga menyebabkan lebih dari 400 orang terluka di Dhaka.

Koordinator kelompok Siswa Melawan Diskriminasi, Mohammad Nahid Islam, mengatakan para mahasiswa bukan menolak sistem, tetapi mereka membela keadilan. Jadi mereka menuntut agar sistem untuk pekerja pemerintah bisa diseleksi dari prestasi bukan mengutamakan keturunan dari pejuang 1971.

"Kami menuntut reformasi dengan memberikan sejumlah kuota bagi masyarakat kurang mampu. Kami menuntut perekrutan pekerjaan berdasarkan prestasi," tegas dia.

(ada/rrd)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Ủng hộ nếu bạn thích
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest