Diborong China, Harga Emas Bakal Makin Melambung!

China menjadi negara yang cukup rajin menimbun cadangan emasnya beberapa tahun terakhir. Namun, tren pembelian emas secara resmi oleh Bank Sentral China (People Bank of China/POBC) sempat terhenti pada bulan Mei dan Juni 2024 kemarin.

Melansir laporan Reuters, Rabu (17/7/2024), China masih memiliki selera yang tinggi untuk menimbun cadangan emas meski sempat berhenti membeli emas. Pasalnya, kepemilikan cadangan emas mereka saat ini masih tergolong rendah.

China tercatat memulai kembali penimbunan emas pada November 2022. Hal itu dilakukan delapan bulan setelah sanksi negara barat membekukan setengah cadangan emas resmi Rusia. PBOC mulai melaporkan pembelian emas dan terus melakukannya selama 18 bulan.

Pembelian emas ini menjadi pilar penting bagi harga emas global untuk mencapai rekor tertinggi pada tahun 2024. Pembelian emas oleh China membantu kenaikan harga spot pada bulan April dan Mei.

Dewan Emas Dunia (World Gold Council/WGC) mencatat PBOC adalah pembeli emas tunggal terbesar di dunia pada tahun 2023. Pembelian bersih yang dilakukan China sebesar 7,23 juta ons selama setahun. Ini merupakan rekor pembelian terbesar yang dilakukan oleh China selama setidaknya 46 tahun.

Nah yang jadi masalah adalah ketika China tidak melakukan pembelian pada bulan Mei dan Juni tahun ini, harga spot emas berada di bawah tekanan. Akhirnya, pasar saat ini sedang menebak-nebak mengenai selera China untuk terus melakukan pembelian emas.

Menurut salah satu sumber di pemerintahan China, jeda pembelian yang dilakukan China saat ini adalah respons dari tingginya harga emas. POBC nampak sedang menunggu harga mereda baru kembali melakukan pembelian.

"Kita perlu melihat harga. Tidak mungkin bagi bank sentral untuk mempertahankan jumlah pembelian yang konstan setiap bulannya," kata sumber di pemerintahan China tersebut.

Risiko geopolitik yang sedang berlangsung diperkirakan akan membuat China untuk tetap memprioritaskan program jangka panjang untuk pembelian emas.

Sejauh ini, cadangan emas China dinilai masih perlu ditingkatkan secara absolut dan relatif. Pasalnya, jumlah cadangan tersebut tidak sesuai dengan status China yang telah menjadi negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia. Porsi cadangan emas China saat ini masih menjadi yang terendah dibandingkan negara-negara besar lainnya.

Cadangan Emas China
China diperkirakan memiliki cadangan mata uang asing terbesar di dunia, yaitu US$ 3,22 triliun pada bulan Juni. Namun porsi emas dalam keseluruhan cadangan China masih berada pada rekor tertinggi sebesar 4,9% dari total cadangan mata uang asing. Jumlah itu masih jauh lebih kecil dibandingkan rata-rata cadangan emas negara-negara di dunia sebesar 16%.

Cuma negara-negara berkembang yang biasanya memiliki porsi cadangan emas yang jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara maju. Pasalnya, negara berkembang hanya memiliki cadangan mata uang lebih kecil. Sebagai negara yang terus bertumbuh menjadi besar, China pun tak mau cadangan emasnya hanya sedikit.

"Mengingat cadangan devisa yang mendasar dan berskala sangat besar, kami yakin PBOC akan membeli emas dengan volume yang lebih tinggi selama beberapa dekade," kata Nitesh Shah, ahli strategi komoditas di WisdomTree.

Pembelian emas dari investor ritel di China diproyeksikan juga akan tetap kuat di tengah krisis properti yang berkepanjangan. Apalagi, pembelian oleh bank sentral POBC selama ini seperti memberikan kepercayaan terhadap emas bagi masyarakat luas.

Shaokai Fan, Kepala Sektor Bank Sentral Global di Dewan Emas Dunia mengatakan pembelian emas yang besar oleh pemerintah bagaikan menjadi promo gratis bagi komoditas emas untuk dimiliki oleh masyarakat luas.

"Pembelian sektor resmi adalah iklan gratis untuk emas di China. Dalam artian jika bank sentral membeli emas, mungkin saya, sebagai investor ritel, akan membelinya juga," tegas Fan.