Ekspor Pati Sagu RI Kalah dari Malaysia, Padahal Lahan Terbesar di Dunia

avatar
· 阅读量 41
Ekspor Pati Sagu RI Kalah dari Malaysia, Padahal Lahan Terbesar di Dunia
Ilustrasi ekspor - Foto: Shutterstock
Jakarta

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan ekspor pati sagu Indonesia kalah dari Malaysia. Padahal Indonesia memiliki potensi luas lahan sagu terbesar di dunia.

Agus mengatakan Indonesia memiliki 85% atau 5,5 juta hektare (Ha) lahan sagu dari 6,5 juta Ha lahan sagu di dunia. Di sisi lain, pemasok pati sagu terbesar di dunia justru berasal dari Malaysia.

"Indonesia ini anehnya pasar pati sagunya, ekspor ke dunia lebih kecil daripada Malaysia. Padahal Malaysia lahan untuk produksi sagu, di hulunya tidak besar, jauh lebih kecil dari Indonesia," kata Agus kepada wartawan di Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Senin (29/7/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data yang dipaparkan, ekspor pati sagu Indonesia hanya US$ 9 juta pada 2023, kalah dari Malaysia yang mencapai US$ 15 juta. Padahal, kata Agus, bahan baku sagu yang didapatkan Malaysia berasal dari Indonesia.

Agus berpandangan ekspor pati sagu Indonesia kalah dari Malaysia karena adanya modus hingga membuat ekspor bahan baku sagu Indonesia ke Malaysia tidak tercatat.

ADVERTISEMENT

"Ini merupakan modus yang harus kita carikan jalan keluar solusinya, karena sebetulnya Malaysia juga dapat bahan baku sagunya dari Indonesia, tapi mungkin tidak tercatat. Jadi mereka masukkan sagu dari Indonesia ke Malaysia, di Malaysia mereka olah-olah sedikit atau ekspor atas nama Malaysia," beber Agus.

"Ini salah satu kendala yang saya pelajari kenapa Malaysia lebih tinggi nilai ekspornya dari Indonesia. Yang saya sampaikan nilai ekspor pati, artinya sudah ada pengolahannya. Jadi sagu datang dari Indonesia, diolah di Malaysia dan dia ekspor," tambahnya.

Sebaran lahan sagu terluas di Indonesia berada di Papua sebesar 5,2 juta Ha. Meski begitu, 74% sagu nasional justru berasal dari Riau dengan angka produksi mencapai 285 ribu ton, dari lahan seluas 76 ribu Ha.

"Produktivitas provinsi Riau adalah 3,73 ton per Ha, yang merupakan angka tertinggi dibandingkan produksi lain termasuk Papua yang berada pada peringkat kedua dengan 1,21 ton per Ha, dan Maluku di peringkat ketiga dengan menghasilkan 0,27 ton sagu per Ha," ungkap Agus.

Hilirisasi Sagu

Agus mengatakan pihaknya akan terus mendorong peningkatan hilirisasi komoditas sagu. Hilirisasi sagu dilakukan melalui pengembangan diversifikasi produk dan fasilitasi kerja sama antar industri pengolahan dan industri pengguna, mendorong program sertifikasi TKDN, dan program restrukturisasi mesin atau peralatan bagi para industri pengolahan sagu.

"Kemenperin berkomitmen untuk terus meningkatkan hilirisasi komoditas sagu," kata Agus.

Dalam rangka pengembangan industri pengolahan sagu, pemerintah telah menjadikan program peningkatan pengelolaan sagu nasional sebagai salah satu program prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Sagu dari pohonnya bisa diolah menjadi pati sagu. Menurut data dari Business Research Insights, pertumbuhan pasar pati sagu secara global diproyeksikan akan tumbuh mencapai US$ 560 juta pada 2031.

Meski begitu, Agus mengharapkan hilirisasi sagu tidak hanya berhenti sampai di pati sagu. Dalam hal ini diperlukan penguatan riset dan inovasi produk untuk mendukung pengembangan hilirisasi sagu.

"Hilirisasi sagu diharapkan tidak hanya berhenti sampai di pati sagu, tapi juga dapat memacu pertumbuhan produk hilir lainnya. Sagu dapat diolah menjadi beragam produk mulai dari produk pangan seperti pati sagu, mie, beras analog, sampai produk non pangan seperti bio-packaging," beber Agus.

Menurut Agus, pemerintah ke depan di bawah komando Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memiliki prioritas utama untuk melaksanakan ketahanan pangan, selain ketahanan energi dan ketahanan air. Nah, sagu dinilai menjadi salah satu komoditas yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan guna mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia.

"Kita dalam waktu yang tidak lama lagi harus bisa membantu agar pemerintahan ke depan di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran bisa berhasil dengan baik, khususnya ketika kita bicara ketahanan pangan. Kita harus bisa membantu pemerintahan ke depan memetakan pondasi yang kokoh untuk mewujudkan ketahanan pangan ke depan," ujar dia.

(aid/kil)

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.asia

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest