VW & Ford Mau Investasi Kendaraan Listrik, Erick Thohir: RI Pemain Nikel Terbesar!

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, Indonesia merupakan salah satu pemain nikel terbesar di dunia. Tak hanya itu, Indonesia juga disebutnya merupakan salah satu yang terdepan dalam investasi baterai kendaraan listrik atau EV battery.

Erick mulanya mengatakan, Indonesia memiliki potensi yang luar biasa. Namun, potensi itu menjadi persoalan jika manusianya tidak siap.

"Problemnya ketika ini potensi dan kekayaan yang kita miliki tapi manusianya tidak siap. Akhirnya apa yang selalu disampaikan oleh pimpinan negara ini hari ini dan sebelumnya selalu kita terlewatkan memanfaatkan momentum-momentum itu," katanya dalam Launching Gedung Nawasena Mandiri Corporate University, Jakarta, Selasa (30/7/2024).

Erick lantas bicara mengenai Indonesia sebagai salah satu pemain nikel terbesar di dunia. Indonesia juga salah satu yang terdepan untuk investasi baterai kendaraan listrik.

"Kita patut berbangga bagaimana Indonesia menjadi salah satu pemain nikel terbesar di dunia. Kita berbangga sekarang investasi untuk ekosistem daripada EV battery kita saya rasa salah satu terdepan. Di sini ada investasi dari China, dari Korea, ada juga nantinya dari Volkswagen, dari Ford Motor Company. Artinya kita luar biasa," paparnya.

Namun, Erick juga menyinggung persoalan yang berulang. Ia menyebut, saat Honda membangun motor di Indonesia, hingga saat ini Indonesia belum bisa membuat karbulatornya. Lalu, saat bicara hilirisasi baterai kendaraan listrik, Indonesia belum punya teknologinya.

"Kita masih berbasis daripada tambang di investasi menjadi smelter diturunkan, turunannya. Tapi tekonologi knowledge belum punya. Ya alhamdulillah daripada dulu raw materialnya saja yang ada," katanya.

Ia berharap, dengan adanya Gedung Nawasena ini akan menciptakan manusia-manusia yang siap berkompetisi.

"Saya lihat fasilitas yang luar biasa, saya berharap ini tidak hanya jadi kemewahan gedung tapi kemewahan bagaimana kita bisa memproduksi menciptakan manusia-manusia baik di BUMN untuk siap berkompetisi," katanya.