
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan pagi ini berada di zona hijau. IHSG naik 33% atau 33 poin ke level 7.279.
Mengutip data RTI, Kamis (1/8/2024), IHSG bergerak pada level tertingginya di level 7.280 dan terendah di level 7.267. Sebanyak 204 saham terpantau naik, 175 saham bergerak turun dan sisanya 174 saham belum bergerak. Sementara market cap tercatat Rp 12.372 triliun.
Mengutip riset Mega Kapital Sekuritas & Investasiku, bursa saham global hari ini dipengaruhi oleh The Fed yang tahan suku bunga lagi. Bursa saham global kompak menguat setelah The Fed mengumumkan kembali menahan suku bunga di level 5.5%, sesuai perkiraan pasar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu Ketua Gubernur The Fed, Powell juga menyampaikan optimismenya terhadap perkembangan inflasi yang semakin mendekati target 2%, kondisi ini mendukung kebijakan moneter yang lebih longgar di masa depan.
Merespons The Fed, bursa saham Eropa juga kompak menguat seiring harapan bahwa berbagai bank Sentral Eropa juga akan menurunkan suku bunga. Di sisi lain, inflasi Euro Area justru naik ke level 2.6% YoY pada Juli 2024, lebih tinggi dari perkiraan dan meningkat dari bulan lalu.
Beralih ke Asia, Badan Statistik Tiongkok melaporkan data PMI Manufaktur Juli turun ke level 49.4 dari sebelumnya di 49.5. Kontraksi PMI Manufaktur ini telah terjadi selama 3 bulan berturut-turut.
Selain itu PMI Non Manufaktur Juli masih melanjutkan trend ekspansif selama 19 bulan terakhir, namun saat ini turun ke level terendah sejak November 2023. Hari ini pasar menanti rilis data klaim pengangguran mingguan dan berbagai data PMI dari AS.
Sementara di bursa domestik, IHSG menguat 0.19% ke level 7255, rebound dari pelemahan dalam 2 hari yang lalu. Penguatan ini ditopang oleh hasil rilis kinerja emiten kapitalisasi besar periode 2Q24 yang lebih baik dari perkiraan dan mayoritas emiten melaporkan kinerja di tanggal 31 Juli lalu. Investor asing mencatatkan net sell di pasar reguler sebesar Rp 146.66 miliar dengan 5 saham yang paling banyak dijual yaitu BBRI, BMRI, TPIA, BBNI, dan TLKM.
Secara sektoral, sektor industrial memimpin penguatan sebesar 1.57% yang ditopang oleh penguatan harga saham ASII hampir 4% sehari berkat rilis kinerja 2Q24 yang lebih baik dari perkiraan. Mayoritas sektor mengalami penguatan, kecuali sektor energi yang melemah tipis 0.03%. Hari ini pelaku pasar domestik menanti rilis data inflasi Juli yang diperkirakan turun ke level 2.40% YoY.
Komoditas Emas. Harga logam kuning menguat mendekati level harga tertinggi di US$ 2420/ T.oz. Rally pada emas ditopang oleh meningkatnya peluang pemangkasan suku bunga di tahun 2024 setelah komentar dovish dari The Fed.
Selain itu, klaim pembubuhan Israel terhadap pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh membuat konflik geopolitik kembali memanas setelah upaya damai beberapa pekan lalu. Ketidakpastian geopolitik meningkatkan permintaan aset safe haven seperti emas.
(rrd/rir)Được in lại từ detik_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()