
IDXChannel - Kuatnya tekanan dari sentimen global memaksa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah hingga 3,4 persen menuju 7.059,65, pada perdagangan Senin (5/8/2024).
Tren pelemahan tersebut terjadi bersamaan dengan tekanan yang juga dirasakan oleh bursa-bursa Asia dan bahkan global, yang mulai khawatir terhadap nasib perekonomian Amerika Serikat (AS).

Menyikapi pelemahan tersebut, pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengimbau para investor baik dari dalam maupun luar negeri, untuk tidak khawatir, dan bahkan memberikan respons yang berlebihan .
Menurut Airlangga, tren pelemahan yang terjadi pada hari ini masih dalam batas yang lumrah dan bisa dimaklumi, sebagai bagian dari fluktuasi harian yang didorong oleh berbagai sentimen, baik dari pasar domestik maupun global.

"Kalau IHSG nanti kita lihat aja, karena itu kan daily-nya fluktuasi. Jadi kita tidak perlu khawatir," ujar Airlangga, dalam keterangan resminya, Senin (5/8/2024).
Sebagaimana diketahui, IHSG pada perdagangan awal pekan terseret pelemahan yang kompak terjadi di mayoritas bursa saham kawasan Asia dan global.

Hingga perdagangan ditutup pada sore hari, indeks melemah 248,47 poin (3,4 persen) menuju 7.059,64. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 28,65 poin (3,12 persen) ke posisi 890,70.
"Bursa Asia mengalami koreksi dan dalam tekanan aksi jual, seiring dengan sikap para pelaku pasar pasca rilisnya data ekonomi Amerika Serikat (AS)," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, dalam paparannya, yang dirilis Senin (5/8/2024).
Akhir pekan lalu, data nonfarm payrolls AS hanya meningkat 114.000, jauh di bawah perkiraan yang sebesar 175.000 dan tingkat pengangguran atau unemployment rate naik menjadi 4,3 persen, di atas ekspektasi yang hanya sebesar 4,1 persen.
Data tersebut mendorong pasar khawatir akan terjadinya pelemahan pertumbuhan ekonomi AS, bahkan mungkin resesi, sehingga membuat para pelaku pasar cenderung berhati-hati tentang prospek ekonomi negara tersebut.
Dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan, yang mana Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2024 sebesar 5,05 persen secara tahunan (year on year/yoy), atau lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang bertumbuh 5,11 persen.
(Taufan Sukma)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()