
IDXChannel – Harga emas dunia kembali terkoreksi di awal perdagangan Rabu (7/8/2024), menandai pelemahan lima hari berturut-turut seiring kenaikan dolar dan imbal hasil Treasury Amerika Serikat (AS) usai turun tajam pada Senin.
Menurut data pasar, hingga pukul 06.49 WIB, emas spot merosot 0,23 persen secara harian ke level USD2.384 per troy ons.

Harga emas tidak pernah menguat sejak 1 Agustus lalu.
Penurunan emas seiring kekacauan pasar pada Senin, yang kemudian mengalami pemulihan yang cepat—baik di Nikkei Jepang maupun Wall Street—yang disebabkan oleh kekhawatiran resesi setelah data pekerjaan AS yang lemah pada Jumat.

Kenaikan suku bunga mengejutkan di Jepang juga turut membuat investor bergegas menuju obligasi pemerintah sebagai tempat berlindung dan menjauh dari saham serta komoditas.
Kepala strategi komoditas di Saxo Bank Ole Hansen mengatakan, dikutip MT Newswires, Selasa (6/8), "Serangkaian data AS yang lemah sepanjang Juli telah menciptakan kondisi pasar yang gugup dengan sektor saham yang diminati mengalami pembalikan. Kenaikan suku bunga mengejutkan dari Bank Jepang (BOJ) pada 31 Juli memicu apa yang bisa digambarkan sebagai kejatuhan momentum saat ini.”

Hansen menambahkan, "Selain itu, data AS yang lemah dan pesan dovish dari rapat FOMC The Fed pekan lalu telah secara signifikan mengubah sentimen pasar dengan trader sekarang melihat risiko besar bahwa Fed dan bank sentral lainnya mengulangi kesalahan sejarah dengan menunggu terlalu lama untuk memangkas suku bunga."
Dolar naik dari level terendah lima bulan yang tercapai pada hari, dengan indeks dolar ICE terakhir terlihat naik 0,25 menjadi 102,93.
Imbal hasil treasury naik, yang bersifar bearish untuk emas yang tidak memiliki bunga.
Treasury bertenor dua tahun AS terakhir terlihat naik 7,9 basis poin menjadi 4,016 persen, level terendah sejak September 2022, sementara catatan 10 tahun terakhir terlihat membayar 3,908 persen, naik 11 basis poin.
Analis Kitco menjelaskan, pada Selasa (6/8), ketidakpastian ekonomi telah meningkatkan spekulasi mengenai keputusan kebijakan moneter bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) yang akan datang.
Probabilitas pemangkasan suku bunga yang lebih agresif pada rapat FOMC September melonjak dari 5,5 persen sebulan lalu menjadi 85 persen kemarin, sebelum turun menjadi 71,5 persen pada Selasa.
Menurut alat FedWatch CME, yang menganalisis futures suku bunga untuk memprediksi perubahan kebijakan moneter, ada kepastian 100 persen akan ada pemangkasan suku bunga pada September. Alat tersebut memperkirakan kemungkinan 71,5 persen untuk pemangkasan 0,5 persen dan 28,5 persen untuk pemangkasan 0,25 persen.
“Dinamika pasar ini menunjukkan hubungan kompleks antara indikator ekonomi, ekspektasi kebijakan moneter, dan harga logam mulia. Dengan mendekati rapat FOMC September, para investor dan trader akan memantau data ekonomi dan sinyal kebijakan untuk memprediksi arah harga emas dan pasar keuangan secara lebih luas,” kata analis Kitco. (Aldo Fernando)
作者:07/08/2024 07:15 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.asia
加载失败()