
IDXChannel – Saham emiten komoditas logam dasar menguat dalam lanjutan sesi I, Senin (26/8/2024) seiring menggeliatnya harga tembaga hingga timah.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.23 WIB, saham PT Timah Tbk (TINS) tumbuh 4,85 persen ke Rp1.080 per saham. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp67 miliar dan volume perdagangan 62 juta saham.

Saham TINS tengah menikmati uptrend jangka pendek setelah berhasil rebound dari level 900 di awal Agustus lalu. Secara teknikal, dalam chart harian, kini TINS berusaha menembus area resistance 1.080-1.100 agar menjaga tren ke utara.
Saham tambang tembaga dan emas PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) juga terapresiasi, yakni sebesar 2,59 persen.

Kemudian, saham PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) menghijau 2,29 persen, PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) naik 1,64 persen.
Nama lainnya, saham tambang nikel HRUM bertambah 1,12 persen, anak usaha MDKA, MBMA, terangkat 0,93 persen. Lalu, saham nikel NCKL dan NICE masing-masing meningkat 0,55 persen dan 0,42 persen.

Saham produsen emas hingga nikel ANTM naik 0,34 persen, bersama dengan produsen tembaga-emas besutan Grup Salim AMMN yang mendaki 0,23 persen.
Harga tembaga naik di awal perdagangan Asia. Menurut analis riset ANZ, dikutip Dow Jones Newswires, Senin (26/8), sentimen positif di pasar setelah pidato dovish dari Ketua Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS), Jerome Powell, menopang harga tembaga
Analis ANZ menyebut, sektor ini sudah melihat sedikit pemulihan harga minggu lalu seiring dengan sentimen global yang lebih optimis terhadap permintaan.
“Rebound permintaan dari China juga membantu,” ujar analis ANZ.
Pada Senin pagi, kontrak berjangka (futures) tembaga tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik 1,8 persen menjadi USD9.298,00 per ton.
Analis Commonwealth Bank of Australia, Vivek Dhar berpendapat, logam industri tampaknya telah pulih dari posisi terendah di akhir Juli dan awal Agustus, penurunan yang mencerminkan kembali ke fundamental.
Dhar menilai, kenaikan harga logam dasar baru-baru ini konsisten dengan penurunan dolar, meskipun perkembangan ekonomi di China—terutama sektor properti dan infrastruktur—akan sangat memengaruhi harga logam industri dalam beberapa bulan mendatang.
Selain itu, kata Dhar, transisi energi akan memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap permintaan logam dasar menjelang akhir dekade ini.
Harga timah di LME juga menguat 1,84 persen pada Jumat (23/8) pekan lalu. Sementara, harga nikel LME rebound 0,93 persen ke USD16.758 per ton di periode yang sama.
Harga nikel mencoba bangkit dari posisi terendah enam bulan, meskipun masih jauh di bawah level puncak yang dicapai pada 2022 dan 2023.
Berdasarkan amatan Trading Economics, pertumbuhan pesat industri nikel di Indonesia telah menyebabkan kelebihan pasokan, yang menekan harga nikel turun.
Meskipun sempat terjadi kenaikan harga awal tahun ini akibat ketegangan geopolitik dan sanksi, pasar kembali mengalami penurunan berkelanjutan.
Analis memprediksi tantangan akan terus berlanjut, dengan stok nikel utama diperkirakan mencapai titik tertinggi dalam empat tahun pada 2024, yang kemungkinan akan membatasi pemulihan harga yang signifikan. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()