Produksi dan Penjualan Batu Bara ITMG Meningkat 14 Persen pada Semester I-2024

IDXChannel—PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatatkan peningkatan produksi dan penjualan batu bara pada semester I-2024 di tengah penurunan harga komoditas global. 

Capaian ini menandai keberhasilan perseroan untuk mengoptimalkan sumber daya serta menciptakan nilai maksimal bagi stakeholder. Sepanjang paruh pertama 2024, ITMG memproduksi batu bara sebanyak 9,3 juta ton. 

Baca Juga:

Laba ITMG Terpangkas 57,9% YoY di Semester I-2024

Angka tersebut tumbuh 14 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, yang tercatat mencapai 8,2 juta ton. Sementara volume penjualan mencapai 10,8 juta ton, meningkat 9 persen secara tahunan. 

“Pencapaian ini menunjukkan keunggulan operasional ITMG dalam memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat,” tutur Presiden Direktur ITMG Mulianto dalam Public Expose Live 2024 di Bursa Efek Indonesia, Rabu (28/8). 

Emiten batu bara ini membukukan pendapatan senilai USD1,05 miliar sepanjang semester I-2024, terkoreksi 19 persen secara tahunan, terimbas dari harga jual rata-rata batu bara yang menurun hingga 27 persen, sejalan dengan normalisasi harga batu bara global. 

Meskipun dengan penurunan harga komoditas global, ITMG berhasil mencatatkan laba bersih hingga 30 Juni 2024 sebanyak USD129 juta, dan mempertahankan neraca keuangan yang sehat dengan posisi kas yang kuat pada angka USD877 juta. 

Stabilitas keuangan perseroan mencerminkan efektivitas strategi dan efisiensi ITMG dalam menjaga profitabilitas di tengah tantangan harga.

“Melihat capaian di paruh pertama 2024 dan komitmen kami terhadap operasional yang efisien dan berkelanjutan, kami optimistis dapat meraih target produksi 2024 sebesar 19,5-20,2 juta ton dari enam tambang yang kami operasikan saat ini sebagai value contributor bagi para pemangku kepentingan,” tambah Mulianto.

Selain itu, kemampuan untuk melakukan coal blending yang baik juga memberikan keuntungan bagi ITMG, yaitu fleksibilitas untuk memenuhi permintaan batubara dari berbagai negara serta nilai jual produk yang optimal.

“Dari sisi penjualan, China masih menjadi pasar utama ITMG, diikuti oleh konsumen dalam negeri dengan proporsi yang cukup besar,” ungkap Mulianto.

Melihat prospek ke depan, ITM optimis terhadap peluang permintaan batu bara yang tetap tinggi pada semester kedua 2024, didukung oleh permintaan kuat dari China dan India.

“Untuk memastikan kinerja yang optimal di paruh kedua tahun ini, kami akan fokus pada peningkatan efisiensi biaya dan pengelolaan alat berat untuk mendukung kenaikan volume produksi,” tutur Mulianto.

(Nadya Kurnia)