
IDXChannel – Harga emas dunia menguat pada perdagangan Kamis (29/8/2024) usai terkoreksi sehari sebelumnya seiring laporan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan pertumbuhan lebih tinggi dari perkiraan pada kuartal II-2024.
Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) naik 0,66 persen secara harian ke USD2.521,21 per troy ons pada Kamis. Pada Rabu (28/8), logam mulia tersebut turun 0,80 persen.

Harga emas menyentuh rekor tertinggi pada perdagangan intraday 20 Agustus 2024, di level USD2.531,76 per troy ons.
Melansir dari MT Newswires, Kamis (29/8), kenaikan emas terjadi meskipun Biro Analisis Ekonomi AS merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 menjadi 3,0 persen dari angka awal 2,8 persen, menunjukkan ekonomi tetap tangguh meski suku bunga tinggi.

Sementara, bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) berencana untuk mulai menurunkan suku bunga dari posisi tertinggi dalam 23 tahun secepatnya bulan depan.
Dolar menguat setelah data tersebut dirilis, dengan indeks dolar ICE terakhir terlihat naik 0,2 poin menjadi 101,29.

Imbal hasil obligasi AS juga meningkat, dengan note bertenor dua tahun terakhir terlihat naik 3,1 basis poin menjadi 3,904 persen, sementara obligasi bertenor 10 tahun naik 2,9 basis poin menjadi 3,869 persen.
Meski Ketua The Fed Jerome Powell pekan lalu mengatakan, bank sentral siap untuk memangkas suku bunga, ia juga memperingatkan, keputusan tersebut akan bergantung pada laporan ekonomi, termasuk rilis Indeks PCE pada Jumat dan laporan Non-Farm Payrolls (NFP) pekan depan.
"Emas bertahan di atas USD2.500, tetapi gagal mencapai rekor baru, menandakan kemungkinan kelelahan pembelian menjelang data inflasi AS pada Jumat, dengan pemotongan suku bunga di September yang sudah sepenuhnya diperhitungkan," kata Saxo Bank, dikutip MT Newswires, Rabu (28/8).
Menurut analis Kitco, Rabu (28/8), meningkatnya selera risiko trader dan investor di pasar pekan ini juga berdampak negatif bagi logam safe-haven.
Ketegangan di Timur Tengah tetap tinggi, tetapi tidak meningkat seperti yang banyak diperkirakan, setelah pertukaran militer akhir pekan antara Israel dan Hezbollah.
Harga emas yang konsolidasi di atas USD2.500 per troy ons mendekati rekor tertinggi, membuat seorang analis pasar memperingatkan investor untuk tidak mencoba memprediksi pergerakan pasar ini.
Dalam wawancara terbaru dengan Kitco News, Kamis (29/8), John LaForge, Kepala Strategi Aset Riil di Wells Fargo, mengatakan, lonjakan terbaru harga emas terjadi setelah ia meningkatkan target harga akhir tahunnya menjadi USD2.500 per troy ons.
Tahun ini, harga emas telah melonjak 23 persen dan mencapai rekor baru lebih dari 20 kali.
Melihat ke depan, meskipun harga emas telah naik lebih dari 20 persen di 2024, momentum kenaikan mungkin mulai melambat menjelang akhir tahun. Namun, LaForge mengatakan tren ini tidak akan berbalik dalam waktu dekat.
"Meski ada kemungkinan terjadi penurunan sementara, atau harga emas terus naik perlahan, kecenderungannya tetap ke arah atas," katanya.
LaForge menambahkan, alasan utama dia melihat kenaikan emas ini sebagai reli yang berkelanjutan adalah karena emas tidak hanya naik terhadap dolar AS, tetapi juga telah mencapai rekor tertinggi baru terhadap semua mata uang utama tahun ini. (Aldo Fernando)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ thể hiện quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho bất kỳ quan điểm hoặc vị trí nào của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của nó, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm pháp lý nào trừ khi được cam kết bằng văn bản.
Trang web cộng đồng giao dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()