Aksi Crossing BYAN Rp102 Triliun Terungkap, Low Tuck Kwong Hibahkan Saham ke Anaknya

IDXChannel - Transaksi crossing jumbo saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Rp101,8 triliun akhirnya terungkap. Aksi tersebut dilakukan oleh Direktur Utama sekaligus pengendali BYAN, Low Tuck Kwong.

Sekretaris Perusahaan Bayan Resources Jenny Quantero mengungkapkan transaksi besar tersebut dilatarbelakangi oleh hubungan keluarga antara Low Tuck Kwong dan anaknya, Elaine Low.

Baca Juga:

Emiten Low Tuck Kwong (BYAN) Sebar Dividen Jumbo Rp4,9 Triliun

"Dato Low Tuck Kwong sebagai ayah berkeinginan untuk mengalihkan atau menghibahkan sebagian saham-sahamnya kepada anaknya yang bernama Elaine Low dengan tujuan perencanaan suksesi jangka panjang keluarga," katanya lewat keterbukaan informasi dikutip Jumat (30/8/2024).

Dalam transaksi tersebut, Low Tuck Kwong sebagai ayah mengalihkan saham miliknya sekitar 7,33 miliar atau setara 22 persen kepada anaknya, Elaine Low. Dengan harga saham BYAN saat ini Rp16.875, maka valuasi pasar kepemilikan saham Elaine Low mencapai Rp124 triliun.

Baca Juga:

Aksi Crossing Saham Super Jumbo di BYAN, Nilainya Rp101,84 Triliun

Jenny mengatakan, setelah transaksi tersebut maka kepemilikan saham salah satu orang terkaya di Indonesia itu menyusut dari 62,15 persen menjadi 40,15 persen. Sebagai gantinya, Elaine Low akan masuk dalam daftar pemegang saham di atas 5 persen BYAN.

"Dato Low Tuck Kwong tetap menjadi pemegang saham utama dan pengendali perseroan karena Elaine Low akan menggunakan semua hak suaranya atas seluruh saham yang dimilikinya sesuai dengan keinginan Dato Low Tuck Kwong," katanya.

Jenny juga memastikan, perubahan komposisi pemegang saham di BYAN ini tak berdampak pada operasional, keuangan, serta kelangsungan usaha perusahaan batu bara itu.

Sebelumnya, pada pembukaan perdagangan Rabu (28/8/2024), terjadi crossing saham BYAN di pasar negosiasi senilai Rp101,8 triliun. Transaksi tersebut terjadi di harga diskon sebesar Rp13.888 per saham. 

Saat itu, harga saham BYAN di pasar reguler sebesar Rp16.770 per saham. Transaksi itu dilakukan sama-sama lewat broker UBS Sekuritas Indonesia dengan kode AK.

(Rahmat Fiansyah)