
IDXChannel – Harga saham PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT), PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT), dan PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) menjadi yang terendah di Bursa Efek Indonesia (BEI) pasca berbulan-bulan turun tajam seiring masuk papan pemantauan khusus.
Menurut data BEI, saham SBAT sudah berada di level Rp1 per saham sejak awal Juli 2024.

Sebelum kejatuhannya, saham SBAT sempat menyentuh level tertinggi (all-time high/ATH) di Rp366 per saham pada 15 September 2020.
SBAT masuk daftar efek dalam papan pemantauan khusus sejak 30 November 2023, ‘ditato’ notasi kriteria 1, 3, dan 7. Dan pada 20 Agustus 2024, bursa memberikan notasi baru untuk SBAT, yakni kriteria 1,3, 6, dan 8.

Kriteria 1 berarti harga rata-rata saham di Pasar Reguler dan/atau Pasar Reguler Periodic Call Auction kurang dari Rp51; dan dalam kondisi likuiditas rendah dengan rata-rata harian nilai kurang dari Rp5.000.000 dan volume kurang dari 10.000 selama 3 bulan terakhir.
Sementara, kriteria 3 menunjukkan emiten tidak membukukan pendapatan atau tidak terdapat perubahan pendapatan pada Laporan Keuangan Auditan dan/atau Laporan Keuangan Interim terakhir dibandingkan dengan laporan keuangan yang disampaikan sebelumnya.

Lalu, kriteria 6 berarti perusahaan tidak memenuhi persyaratan untuk dapat tetap tercatat di Bursa sebagaimana diatur Peraturan Nomor I-A dan I-V (terkait Saham Free float), kecuali ketentuan jumlah saham free float paling sedikit 50.000.000 untuk Papan Utama dan Papan Pengembangan, dan di atas 5 persen dari jumlah saham tercatat untuk Papan Utama, Papan Pengembangan dan Papan Akselerasi.
Kemudian, kriteria 7 mengindikasikan suatu saham memiliki likuiditas rendah dengan kriteria nilai transaksi rata-rata harian saham kurang dari Rp5 juta dan volume transaksi rata-rata harian saham kurang dari 10.000 saham selama 6 bulan terakhir di Pasar Reguler dan/atau Pasar Reguler Periodic Call Auction.
Selanjutnya, kriteria 8 berbunyi, perusahaan Tercatat dalam kondisi dimohonkan PKPU, pailit, atau pembatalan perdamaian.
Bersama dengan SBAT, MKNT juga dibanderol Rp1 per saham, sejak 2 Juli 2024.
MKNT juga sempat anjlok Rp1 per saham pada 12 Desember 2023.
Awalnya, saham MKNT berada di level gocap alias Rp50 per saham, tetapi semenjak adanya aturan BEI pada 12 Juni lalu, saham ini langsung jatuh dengan kecepatan tinggi ke selatan.
MKNT masuk daftar efek dalam pemantauan khusus sejak 30 November 2023, dikenakan notasi kriteria 1 dan 7. Kemudian, pada 31 Juli 2024, bursa memberikan ‘tato’ MKNT dengan notasi kriteria 1,5, dan 6.
Kriteria 5 berarti emiten memiliki ekuitas negatif pada laporan Keuangan terakhir.
MKNT juga membukukan ekuitas negatif. Modal MKNT minus Rp19,24 miliar per 30 September 2023 dengan total kewajiban (liabilitas) Rp462,55 miliar. Perusahaan juga membukukan rugi bersih Rp7,95 miliar dalam periode tersebut.
Di samping SBAT dan MKNT, TOPS juga menjadi saham terendah di bursa, dihargai Rp1 per saham.
TOPS masuk ke papan pemantauan khusus sejak 31 Mei 2024 dengan kriteria nomor 1, menandakan harga saham di bawah gocap. Saham TOPS sudah jatuh ke bawah Rp50 per saham sejak November 2023. (Aldo Fernando)
作者:01/09/2024 11:00 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.asia
加载失败()