
IDXChannel – Harga minyak mentah dunia kembali turun di awal perdagangan Senin (2/9/2024), usai terkoreksi selama pekan lalu, seiring pasar fokus pada permintaan yang lemah kendati adanya penurunan pasokan minyak dari Libya.
Berdasarkan data pasar, kontrak berjangka (futures) minyak jenis Brent terkoreksi 0,84 persen secara harian ke level USD76,40 per barel pada Senin, per pukul 06.55 WIB.

Minyak jenis Brent melemah 1,50 persen selama pekan lalu.
Tidak berbeda, futures minyak jenis WTI terdepresiasi 0,73 persen ke posisi USD73,19 per barel pada Senin. Minyak WTI turun 1,65 persen selama sepekan lalu.

Pada Jumat (30/8) pekan lalu, kedua kontrak acuan tersebut kompak merosot lebih dari 2 persen, meskipun pemerintah timur Libya memangkas ekspor minyaknya dalam upaya untuk mengontrol bank sentral negara tersebut.
Reuters melaporkan, produksi minyak Libya turun sebesar 700.000 barel per hari di tengah perselisihan tersebut.

Namun, Libya sudah lama menjadi pemasok yang tidak bisa diandalkan karena pertempuran antar faksi untuk menguasai negara dan pendapatan minyaknya sejak kematian penguasa Muammar Gaddafi pada 2011.
"Kepercayaan terhadap pengaruh Libya, baik itu sentimen bullish atau bearish, tidak pernah berjalan baik dalam sejarah terkini. Pasar akan menemukan cara lain dan sudah terbiasa dengan situasi pasokan minyak yang serba tidak pasti akibat konflik antar faksi di negara Afrika Utara ini,” kata PVM Oil Associates, dikutip MT Newswires, Jumat (30/8).
Sejujurnya, kata PVM Oil, kondisi keuangan Libya juga sedang terpuruk, dan kurangnya pendapatan dari minyak merugikan semua pihak, bukan hanya satu pihak saja. “Jadi, 'permainan' ini mungkin tidak akan bertahan lama,” tuturnya.
Meskipun pasokan terbatas, perhatian tetap tertuju pada permintaan yang lemah dari China, sementara liburan Hari Buruh di Amerika Serikat (AS) menandai berakhirnya musim mengemudi dan awal permintaan yang lebih rendah di musim gugur.
Ancaman bahwa OPEC bisa mulai mengembalikan pemotongan produksi sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari pada kuartal IV-2024 juga membatasi kenaikan harga.
"Harga minyak mentah cenderung tidak banyak berubah setelah pekan yang bergejolak, dengan fokus yang terpecah antara margin kilang yang lemah yang menunjukkan permintaan yang lemah dan dukungan dari data ekonomi AS yang kuat serta gangguan pasokan dari Libya,” ujar Saxo Bank.
Saxo Bank berpendapat, fokus sekarang beralih ke OPEC+ dan apakah kelompok tersebut akan mengonfirmasi komitmennya untuk meningkatkan produksi pada Oktober mendatang. (Aldo Fernando)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ thể hiện quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho bất kỳ quan điểm hoặc vị trí nào của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của nó, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm pháp lý nào trừ khi được cam kết bằng văn bản.
Trang web cộng đồng giao dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()