
IDXChannel - Perkembangan ketersediaan lowongan kerja di Amerika Serikat (AS) semakin menebar kekhawatiran di kalangan pelaku pasar.
Berdasar Laporan Job Openings and Labour Turnover Survey (JOLTS) dari Departemen Tenaga Kerja AS, pada Rabu (4/9/2024), mengungkap bahwa jumlah lowongan pekerjaan yang tersedia per Juli 2024 berada di angka 7,673 juta.

Jumlah tersebut turun tajam sebesar 237.000, bahkan cenderung lebih besar dari perkiraan dan menunjukkan level terendah sejak Januari 2021.
Di lain pihak, pada saat yang sama, jumlah layoff di AS justru meningkat sebesar 202.000, yaitu berada di angka 1,762 juta. Peningkatan tersebut menjadi yang terbesar sejak Maret 2023.
Peningkatan terutama disumbang oleh lonjakan jumlah layoff di sektor akomodasi dan jasa makanan, yang tercatat mencapai 75.000.
Dengan latar belakang data tersebut, nilai tukar dolar AS pun ikut tertekan, tak terkecuali terhadap rupiah. Pada akhir perdagangan Kamis (5/9/2024), misalnya, nilai tukar rupiah menguat 79 poin (0,51 persen) menjadi Rp15.401 per dolar AS.

Posisi tersebut terhitung kuat, dibanding nilai tukar rupiah sebelumnya yang berada di level Rp15.480 per dolar AS.
"Mata uang rupiah mengalami penguatan selama dua hari terakhir akibat jumlah lowongan pekerjaan di AS yang melemah ke level terendah dalam tiga setengah tahun terakhir berdasarkan data terkini untuk bulan Juli kemarin," ujar Analis Pasar Uang, Taufan Dimas Hareva, dalam keterangan resminya.
Saat ini, pasar ketenagakerjaan cukup jadi fokus utama kalangan pelaku pasar dan pembuat kebijakan, seiring kenaikan tingkat pengangguran selama empat bulan berturut-turut, terutama pada Juli 2024 yang berada di level tertinggi sejak November 2021, yaitu sebesar 4,3 persen.
Dengan ketersediaan lowongan kerja yang semakin langka dan gelombang layoff yang melonjak tajam, hal tersebut semakin meningkatkan kekhawatiran bakal terjadinya resesi di Negeri Paman Sam dalam waktu dekat.

Meski, kabar tak sedap tersebut harus juga diakui menjadi angin segar terhadap penguatan nilai tukar rupiah. Pelaku pasar menilai perekonomian nasional AS masih belum cukup bisa diharapkan, sehingga penempatan dana di negara lain, terutama emerging market, menjadi lebih realistis.
"Hal ini menjadi sentimen positif bagi spekulasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed yang bertujuan untuk mendorong pasar ketenagakerjaan untuk dapat meningkatkan jumlah pembukaan pekerjaan baru dalam kecepatan yang stabil dan terjadi secara berkelanjutan," ujar ujar Taufan.
Terbaru, nilai tukar rupiah berdasarkan Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis menanjak ke level Rp15.410 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.490 per dolar AS.
(taufan sukma)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Tải thất bại ()