
IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang menutup langkahnya di zona hijau, dengan penguatan sebesar 8,14 poin (0,11 persen) menuju 7.681, pada Kamis (5/9/2024)
Meski demikian, gagal dilewatinya level psikologis baru di 7.700 sebagai strong resistance dinilai pelaku pasar sebagai sinyalemen baru, bahwa indeks pada perdagangan hari ini, Jumat (6/9/2024), akan lebih berkutat pada aksi konsolidasi.

Menurut Research Analyst Phintraco Sekuritas, Nurwachidah, menyampaikan secara teknikal, IHSG kembali gagal menembus strong resistance pada level 7.700 tervalidasi dengan terbentuknya upper shadow yang menandakan adanya tekanan jual. Selain itu, pada indikator MACD menunjukkan histogram yang bergerak sideways.
Karenanya, Nurwachidah memproyeksikan bahwa pergerakan IHSG di sepanjang hari ini bakal mengalami konsolidasi pada rentang area 7.650 sampai 7.700.

Nurwachidah menjelaskan, sentimen dari global akan datang dari fokus pasar yang tertuju pada Amerika Serikat, yang bakal merilis data Non-Farm Payrolls (NFP) dan tingkat pengangguran.
Diperkirakan, data NFP akan tumbuh dari 114 ribu menjadi 120 ribu pada Agustus. Selain itu, tingkat pengangguran diperkirakan akan tetap stabil di level 4,3 persen.

"Peningkatan data NFP diyakini tidak akan mengubah ekspektasi terkait pemangkasan suku bunga yang akan terjadi di bulan September," ujar Nurwachidah, dalam keterangan resminya.
Tak hanya itu, perhatian pasar juga bakal tertuju pada estimasi ketiga Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II di kawasan Euro, yang diperkirakan akan tumbuh terbatas menjadi 0,6 persen secara tahunan (year on year/YoY), dari semula 0,5 persen pada triwulan sebelumnya.
Pada hari yang sama, Jerman juga siap merilis data neraca perdagangan Juli 2024, yang diperkirakan akan tumbuh menjadi €21,9 miliar dari €20,4 miliar bulan sebelumnya.
Pertumbuhan terbatas ini diperkirakan karena perbaikan dalam kinerja ekspor, yang juga diperkirakan akan tumbuh sebesar 1,2 persen dari level sebelumnya -3,4 persen.
Sementara dari dalam negeri, pasar menantikan rilis data cadangan devisa Agustus 2024. Sebagai pembanding, cadangan devisa pada Juli 2024 tercatat sebesar USD145,4 miliar, setara dengan pembiayaan sekitar 6,5 bulan impor, atau 6,3 bulan impor serta pembayaran utang luar negeri pemerintah, jauh melebihi standar kecukupan internasional yang sekitar tiga bulan impor.
Dalam kondisi pasar yang demikian, Nurwachidah merekomendasikan sejumlah saham yang dinilai cukup prospektif, pada perdagangan hari ini. Deretan saham rekomendasi tersebut, meliputi PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT XL Axiata Tb (EXCL), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN).
(taufan sukma)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()