Dampak Pemangkasan Suku Bunga terhadap Emiten Batu Bara

avatar
· 阅读量 45
Dampak Pemangkasan Suku Bunga terhadap Emiten Batu Bara
Dampak Pemangkasan Suku Bunga terhadap Emiten Batu Bara. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Narasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) di September menjadi sentimen utama yang menggerakkan pasar global akhir-akhir ini. Bagaimana dampaknya terhadap pasar batu bara RI?

Menurut riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia yang terbit pada 9 September 2024, permintaan terhadap minyak, yang menjadi salah satu penyumbang biaya utama bagi perusahaan tambang, diperkirakan akan meningkat secara fundamental seiring pemotongan suku bunga dan depresiasi dolar AS.

Baca Juga:
Dampak Pemangkasan Suku Bunga terhadap Emiten Batu Bara FIFGroup (FIFA) Resmi Catatkan Obligasi Berkelanjutan VI Rp2,5 Triliun

Namun, kata analisis Mirae, faktor seperti dinamika penawaran-permintaan dan risiko geopolitik juga bisa memengaruhi fluktuasi harga minyak.

Secara keseluruhan, Mirae Sekuritas memperkirakan harga minyak akan berada di kisaran USD70-80 per barel pada 2025, setelah rata-rata berada di USD85 per barel pada 2024.

Baca Juga:
Dampak Pemangkasan Suku Bunga terhadap Emiten Batu Bara Agresif, Trans Power (TPMA) Bikin Perusahaan Patungan Baru

Hal tersebut seiring dengan pertumbuhan permintaan yang stabil, terutama dari China dan India, di tengah pemotongan produksi OPEC+ dan kebijakan energi AS yang mungkin membatasi pertumbuhan produksi.

Impor batu bara China terbilang moderat akibat pertumbuhan ekonomi yang melambat setelah lonjakan pada 2023.

Baca Juga:
Dampak Pemangkasan Suku Bunga terhadap Emiten Batu Bara Investor China dan Australia Investasi di IKN Rp650 Miliar

Meski demikian, permintaan batu bara di China diperkirakan akan naik 12 persen secara tahunan (YoY) pada tahun, dengan potensi moderasi pada 2025.

Sementara itu, dolar yang melemah dan peningkatan pembangkit listrik tenaga termal di Asia Tenggara diharapkan mendukung permintaan batu bara hingga 2025.

Dengan proyeksi harga minyak mentah jenis Brent di sekitar USD70-80 per barel, model Mirae Sekuritas memprediksi harga batu bara acuan Newcastle akan berkisar di USD130 per ton, menunjukkan dampak moderat pada sejumlah emiten batu bara yang masuk daftar pantau broker tersebut.

“Oleh karena itu, pertumbuhan volume dan efisiensi biaya tetap menjadi pendorong utama untuk sektor batu bara Indonesia tahun depan,” kata analis Mirae, Senin (9/9/2024).

Mengingat dinamika perdagangan yang disebutkan sebelumnya, Mirae Sekuritas percaya, pendorong utama bagi para penambang Indonesia pada 2025 adalah pertumbuhan volume dan efisiensi biaya.

Karenanya, Mirae Sekuritas mempertahankan rekomendasi netral untuk sektor ini.

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) tetap menjadi pilihan utama karena posisinya yang kuat untuk memanfaatkan faktor-faktor ini.

Mirae menjelaskan, nilai stripping tatio (SR) yang rendah memastikan biaya tunai (cash cost) terendah di sektor ini, dan transisi dari PKP2B (Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu bara) ke IUPK (Izin Usaha Pertambangan Khusus) memberikan manfaat tambahan dari pengurangan royalti dan pajak.

Seiring dengan itu, Mirae Sekuritas merevisi target harga untuk ADRO menjadi Rp3.650 per saham. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.asia

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest