
IDXChannel – Saham emiten milik taipan Prajogo Pangestu naik di awal perdagangan Selasa (10/9/2024), usai condong terkoreksi sehari sebelumnya.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.43 WIB, saham emiten geotermal PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) meningkat 5,81 persen ke Rp11.375 per saham. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp168,6 miliar dan volume perdagangan 15,3 juta saham.

Saham BREN rebound dari pelemahan 0,46 persen pada Senin (9/9).
Dalam sepekan, saham BREN tumbuh 10,73 persen dan selama sebulan belakangan melesat 35,42 persen.

BREN makin solid menduduki posisi emiten dengan kapitalisasi pasar (market cap) tertinggi di bursa, sebesar Rp1.521,82 triliun, di atas bank Grup Djarum PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) di posisi kedua dengan valuasi Rp1.272,81 triliun.
Berita teranyar, BREN mengumumkan peresmian kerja sama dengan ACEN, perusahaan energi yang terdaftar secara publik dari Grup Ayala.

Kemitraan strategis kedua pihak disepakati untuk mempercepat pengembangan proyek energi terbarukan angin di seluruh Indonesia.
Kemitraan strategis ini akan dilaksanakan melalui anak perusahaan ACEN, ACEN Indonesia Investment Holdings Pte. Ltd., dan anak perusahaan Barito Renewables, PT Barito Wind Energy.
Kemitraan ini dibangun berdasarkan akuisisi penting pada tahun 2024 dari tiga aset pengembangan energi angin yang berada di tahap akhir di Sulawesi Selatan, Sukabumi, dan Lombok.
Aset-aset ini secara kolektif menawarkan kapasitas potensial sebesar 320 MW energi angin, dilengkapi dengan solusi penyimpanan energi baterai canggih, yang siap meningkatkan stabilitas dan efisiensi jaringan di seluruh wilayah.
Diwartakan sebelumnya, Senin (26/8/2024), FTSE Global Equity Index Series telah merilis hasil evaluasi semi-tahunan untuk September 2024 yang akan berlaku mulai 23 September mendatang.
Kocok ulang ini membawa perubahan signifikan dalam indeks FTSE Indonesia, dengan beberapa perusahaan mengalami pergeseran dalam berbagai kategori.
Menurut keterangan tertulis, dalam kategori Large Cap, BREN bersama emiten bank syariah pelat merah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) berhasil masuk ke dalam daftar.
Perubahan ini akan menjadi final pada 9 September 2024, dan hanya akan ada revisi dalam kondisi luar biasa sesuai dengan kebijakan FTSE Russell.
Selain BREN, saham PT Petrosea Tbk (PTRO) juga naik tajam sebesar 4,44 persen Rp14.100 per saham, memantul usai turun 1,10 persen kemarin.
Saham PTRO juga dalam uptrend yang kuat, dengan kenaikan 8,46 persen dalam sepekan dan lonjakan hingga 63,66 persen dalam sebulan.
Kabar terbaru, PTRO memperoleh pembaharuan kontrak jasa penambangan senilai Rp17,4 triliun dari PT Pasir Bara Prima (PBP), anak usaha PT Singaraja Putra Tbk (SINI).
Corporate Secretary PTRO Anto Broto mengatakan, kedua perusahaan sepakat untuk memperbaharui perjanjian kontrak kerja sama pada 3 Juli 2024.
"(Nilai kontrak) sekitar Rp17,4 triliun," kata Anto melalui keterbukaan informasi, Selasa (13/8/2024) lalu.
Anto menyebut, kontrak tersebut berlaku sesuai umur tambang PBP. Dia juga menegaskan, PBP tidak memiliki hubungan afiliasi dengan PTRO.
Menurut Anto, kontrak ini akan berdampak positif bagi kinerja operasional dan keuangan PTRO. Selain itu, kontrak ini juga selaras dengan target jangka panjang perseroan.
Anak usaha SINI, PBP sebelumnya menargetkan bisa memproduksi 26 juta ton batu bara dari 2024 hingga 2032. Dari produksi tersebut, PBD memprediksi pendapatan perseroan bisa mencapai USD1,95 miliar degan asumsi harga batu bara USD75 per ton.
SINI menunjuk Petrosea sebagai kontraktor tambang dengan perkiraan pengupasan lapisan sekitar 240 juta bank cubic meter (BCM).
Saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) turut menghijau 2,53 persen.
Kabar terbaru, CUAN mengumumkan perolehan fasilitas kredit bernilai jumbo.
Dalam keterbukaan informasi BEI, CUAN mendapat pinjaman berjangka dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencapai Rp775 miliar.
Utang ini memiliki waktu jatuh tempo pada 30 Agustus 2030, sebagaimana dikonfirmasi oleh Sekretaris Perusahaan CUAN, Robertus Maylando Siahaya dalam suratnya yang dibuat di Jakarta, Selasa (3/9).
"Berdasarkan Perjanjian Fasilitas tersebut, perseroan mendapatkan fasilitas kredit berjangka dengan nilai fasilitas maksimal sebesar Rp775 miliar," kata Robertus.
Tidak ketinggalan, saham induk BREN, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menghijau 2,29 persen.
Berbeda, saham petrokimia PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) stagnan di Rp9.400 per saham. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()