Harga Batu Bara Turun Nyaris 2 Persen, Diselimuti Pelemahan Permintaan

avatar
· Lượt xem 104
Harga Batu Bara Turun Nyaris 2 Persen, Diselimuti Pelemahan Permintaan
Harga Batu Bara Turun Nyaris 2 Persen, Diselimuti Pelemahan Permintaan. (Foto: Unsplash)

IDXChannel – Harga batu bara Newcastle terkoreksi pada perdagangan Senin (9/9/2024), di tengah pelemahan permintaan dari sejumlah konsumen utama, termasuk China.

Menurut data pasar, kontrak berjangka (futures) batu bara Newcastle pengiriman Oktober 2024 turun 1,84 persen ke USD138,40 per ton pada Senin.

Baca Juga:
Harga Batu Bara Turun Nyaris 2 Persen, Diselimuti Pelemahan Permintaan Market Cap BREN Tembus Rp1.520 Triliun, Makin Jauhi BBCA

Dalam sepekan, harga batu bara merosot 4,55 persen.

Mengutip Trading Economics, data ekonomi dari China menunjukkan pertumbuhan yang melambat dan penurunan permintaan pabrik, sementara ISM Manufacturing PMI di AS mencatat kontraksi dalam aktivitas pabrik selama lima bulan berturut-turut.

Baca Juga:
Harga Batu Bara Turun Nyaris 2 Persen, Diselimuti Pelemahan Permintaan Saham Emiten Properti Berjaya, Ramai Sentimen Positif

Kabar terbaru, China menyumbang lebih dari setengah proyek tambang batu bara baru di dunia, yang berisiko meningkatkan emisi metana secara signifikan, menurut sebuah studi baru yang terbit pada 10 September 2024, dikutip Reuters, Selasa (10/9),

Laporan dari Global Energy Monitor (GEM) yang berbasis di AS menyebutkan, China sedang mengembangkan tambang baru yang cukup untuk memproduksi 1,28 miliar ton batu bara per tahun, termasuk tambang besar dengan kapasitas tahunan setidaknya 1 juta ton per April lalu.

Baca Juga:
Harga Batu Bara Turun Nyaris 2 Persen, Diselimuti Pelemahan Permintaan Saham Prajogo Pangestu Ramai Lagi, BREN dan PTRO Pimpin Kenaikan

Sebanyak 35 persen dari kapasitas tersebut sudah dalam tahap konstruksi, yang berarti lonjakan produksi diharapkan terjadi dalam tiga hingga lima tahun mendatang.

GEM juga menambahkan, sistem kontrak jangka panjang di China menjamin keuntungan perusahaan batu bara.

Lonjakan produksi batu bara yang direncanakan China bisa menyebabkan peningkatan pasokan global secara signifikan, yang berpotensi menekan harga batu bara di pasar internasional.

Namun, dampaknya juga bisa dipengaruhi oleh faktor lain, macam kebijakan lingkungan global, permintaan energi di negara lain, dan dinamika pasar energi secara keseluruhan.

Jika produksi meningkat sementara permintaan tetap stabil atau menurun, harga batu bara kemungkinan akan mengalami penurunan.

Proyeksi Batu Bara

Memang, harga batu bara Newcastle saat ini masih di atas asumsi pasar yang sebesar USD120 per ton, sebagaimana dicatat analis BCA Sekuritas dalam riset pada 12 Juli 2024.

BCA Sekuritas melihat arah harga batu bara pada semester II-2024 akan tetap tinggi, karena fenomena La Niña akan segera terjadi, dan harga batu bara secara historis diperdagangkan pada harga yang lebih tinggi selama peristiwa cuaca ini.

Meskipun broker milik Grup Djarum tersebut memperkirakan harga batu bara akan lebih rendah pada Juli dan Agustus (musim panas), pihaknya hanya memperkirakan rata-rata volatilitas harga batu bara bulanan antara kurang lebih USD1-USD3 per ton, sebelum naik mulai September dan seterusnya, seiring dengan memasuki musim hujan dan musim dingin.

Dari perspektif lainnya, Stockbit menilai, meskipun pasar condong pesimistis terhadap sektor batu bara dengan ekspektasi penurunan laba bersih signifikan pada 2024-2025, pihaknya melihat peluang investasi yang lebih positif.

Stockbit memperkirakan harga batu bara akan bertahan di kisaran USD130–USD135 per ton pada 2024–2025, lebih tinggi dari konsensus USD118–USD126 per ton, yang berimplikasi pada estimasi laba bersih yang lebih tinggi sekitar 5 sampai 30 persen dibandingkan konsensus.

Menurut analisis IEA, penurunan permintaan akan diimbangi oleh penurunan produksi. Sementara, kata Stockbit, kebutuhan listrik dari kendaraan listrik dan data center akan mempertahankan relevansi batu bara lebih lama.

Risiko utama dari prediksi di muka, masih mengikuti argumen Stockbit, adalah pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah di pasar utama batu bara.

Senada, Algo Research dalam artikel pada 13 Juni 2024 juga menjagokan sektor batu bara, mengingat adanya potensi peningkatan di paruh kedua 2024 seiring kenaikan harga gas alam, permintaan dari China, dan normalisasi ASP (average selling price/harga jual rata-rata).

Di lain pihak, sementara berfokus di satu emiten, DBS Sekuritas, dalam keterangan pada 28 Agustus 2024, masih memilih ADRO sebagai rekomendasi utama di antara perusahaan tambang batu bara.

DBS melihat adanya potensi peningkatan terhadap proyeksi laba di 2024, mengingat kenaikan indeks harga batu bara Newcastle yang dimulai sejak Juni karena pasokan dari Indonesia yang lebih rendah dari perkiraan.

Dengan indeks harga batu bara Newcastle bergerak di kisaran USD130-150 per ton, DBS memperkirakan ASP pada kuartal III-2024 akan lebih tinggi dibandingkan kuartal II-2024. (Aldo Fernando)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ thể hiện quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho bất kỳ quan điểm hoặc vị trí nào của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của nó, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm pháp lý nào trừ khi được cam kết bằng văn bản.

Trang web cộng đồng giao dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Ủng hộ nếu bạn thích
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest