Saham ARCI-BRMS Cs Kompak Naik saat Emas Sentuh Rekor Tertinggi

avatar
· Views 84
Saham ARCI-BRMS Cs Kompak Naik saat Emas Sentuh Rekor Tertinggi
Saham ARCI-BRMS Cs Kompak Naik saat Emas Sentuh Rekor Tertinggi. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten produsen emas serentak menguat pada perdagangan Jumat (13/9/2024) seiring komoditas acuannya menyentuh level tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) baru.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.31 WIB, saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) naik 2,11 persen, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) tumbuh 1,90 persen, saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) meningkat 1,56 persen.

Baca Juga:
Saham ARCI-BRMS Cs Kompak Naik saat Emas Sentuh Rekor Tertinggi Harga Emas Antam (ANTM) Jelang Akhir Pekan Melonjak Rp20.000

Selanjutnya, saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) mendaki 2,22 persen, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) terapresiasi 1,30 persen, PT United Tractors Tbk (UNTR) menghijau 0,66 persen, dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) bertambah 0,37 persen.

Diwartakan sebelumnya, harga emas mencetak rekor tertinggi baru pada Kamis (12/9), didukung oleh data inflasi yang dirilis pekan ini.

Baca Juga:
Saham ARCI-BRMS Cs Kompak Naik saat Emas Sentuh Rekor Tertinggi Bursa Asia Menguat usai Wall Street Lanjutkan Tren Positif

Emas kembali menyentuh level penutupan tertinggi sepanjang masa anyar kendati beberapa analis percaya ekspektasi pemotongan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) minggu depan sudah sepenuhnya tercermin dalam harga logam mulia ini.

Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) meningkat 1,87 persen secara harian ke level USD2.558,65 per troy ons pada Kamis. Harga emas juga mencatat kenaikan persentase satu hari terbesar sejak 16 Agustus.

Baca Juga:
Saham ARCI-BRMS Cs Kompak Naik saat Emas Sentuh Rekor Tertinggi RI Berpeluang Jadi Hub Data Center, Peluang Ekonomi Capai Rp51,86 Triliun 

Sejak awal 2024 (YtD), harga emas sudah melesat 23,97 persen.

Michael Armbruster, salah satu pendiri dan mitra pengelola di Altavest, menjelaskan kepada MarketWatch, Kamis (12/9), data inflasi, bersama dengan laporan indeks harga konsumen (CPI) pada Rabu dan indeks harga produsen (PPI) pada Kamis, menyiapkan panggung untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pekan depan.

PPI AS meningkat 0,2 persen bulan lalu, seperti yang dilaporkan pemerintah pada Kamis. Angka ini sesuai dengan perkiraan para ekonom yang disurvei oleh Wall Street Journal.

Kenaikan moderat pada biaya grosir ini mengikuti kenaikan yang sama ringannya pada harga konsumen bulan lalu.

Dalam konteks ini, pada Kamis pagi, CME FedWatch Tool menunjukkan probabilitas 85 persen bank sentral akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuannya pekan depan, dan peluang 15 persen untuk pemotongan sebesar 50 basis poin.

Suku bunga yang lebih rendah dapat mendukung emas yang tidak menghasilkan bunga.

Menurut Armbruster, Ketua The Fed, Jerome Powell, telah jelas mengisyaratkan bahwa siklus pemotongan suku bunga akan datang, dan pasar sudah yakin selama beberapa bulan bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga pada 18 September.

"Fakta bahwa pasar sepenuhnya mengharapkan pemotongan suku bunga kemungkinan berarti kita tidak akan melihat pergerakan yang tidak biasa pada emas berdasarkan pengumuman [Federal Open Market Committee/FOMC]," ujarnya.

Namun demikian, pasar emas memutuskan hari ini adalah hari untuk mencapai rekor tertinggi baru.

"Itu kemungkinan lebih berkaitan dengan [PPI] yang sudah dilaporkan menjelang pengumuman FOMC minggu depan," tuturnya.

“Kebijakan moneter AS terkait data inflasi hanyalah sebagian dari ceritanya,” jelas Armbruster. “Minat global terhadap emas fisik tetap kuat.”

“Hanya karena emas mencapai rekor tertinggi baru, bukan berarti harganya tidak bisa naik lebih tinggi lagi,” katanya, dengan mencatat bahwa belanja pemerintah AS melonjak drastis, tanpa tanda-tanda akan melambat.

Sebuah survei terbaru menunjukkan, bank sentral meningkatkan alokasi mereka ke emas dan mengurangi alokasi mereka ke dolar AS.

“Defisit federal AS yang bernilai triliunan dolar memicu inflasi dan merusak nilai mata uang kita. Jika dipaksa memilih, apakah bank sentral asing lebih memilih menginvestasikan cadangan mereka dalam dolar AS atau emas?” demikian kata Armbruster. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar


Trả lời 0
  • tradingContest
Đăng nhập
Tiếp tục với Google
Tiếp tục với Apple
Tiếp tục với số điện thoại
or
Địa chỉ email
Mật khẩu
Quên mật khẩu?
Chưa có tài khoản? Đăng ký