Rupiah Ditutup Menguat ke Rp15.335 per USD, Ini Sentimen Pendukungnya

IDXChannel - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan ditutup menguat ke level Rp15.401 per USD. Mata Uang Garuda menguat 66,50 poin atau 0,43 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan dolar AS terkerek sentimen The Fed yang diharapkan mengumumkan setidaknya pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir pertemuan kebijakan September.

Baca Juga:

Bursa Asia Beragam seiring Investor Tunggu Rapat The Fed

"Namun laporan Wall Street Journal dan Financial Times minggu lalu memicu spekulasi di antara para pedagang bahwa bank sentral dapat memberikan pemotongan yang lebih agresif sebesar 50 bp," kata Ibrahim dalam risetnya, Selasa (17/9/2024).

Pasar berjangka memperkirakan peluang 61 persen untuk pemotongan sebesar 50 bps, naik dari sekitar 15 persen minggu lalu. Imbal hasil Treasury AS telah jatuh menjelang pertemuan Fed yang sangat dinanti-nantikan, terutama karena peluang untuk pemotongan suku bunga setengah poin semakin besar. 

Baca Juga:

The Fed Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Pekan Ini, 25 atau 50 bps?

The Fed secara luas diperkirakan memberi sinyal dimulainya siklus pelonggaran minggu ini, yang dapat menyebabkan suku bunga turun lebih dari 100 bps pada akhir tahun.

Bank of England diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya pada 5 persen, setelah memulai pelonggarannya dengan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Agustus. 

Baca Juga:

Saham Teknologi GOTO cs Pesta saat The Fed Siap Pangkas Suku Bunga

Dari sentimen domestik, neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami surplus per Agustus 2024 sekaligus mencatatkan surplus 52 bulan beruntun. 

Tercatat hasil keuntungan perdagangan barang dan jasa atau trade balance Indonesia dengan negara lain membukukan surplus senilai USD2,9 miliar pada Agustus 2024, sejalan dengan meningkatnya ekspor dan impor melambat.