
IDXChannel – Bursa saham Asia cenderung menguat di awal perdagangan Kamis (19/9/2024), usai bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps).
Menurut data pasar, pukul 08.59 WIB, indeks Nikkei 225 Jepang naik 2,49 persen, dipimpin oleh saham-saham berorientasi ekspor, seiring pelemahan yen terhadap dolar AS meskipun ada pemangkasan suku bunga besar The Fed.

Indeks saham Hang Seng Hong kong juga menguat 0,28 persen, Straits Times Singapura tumbuh 0,17 persen. Sementara, indeks saham Australia mencapai rekor tertinggi.
Berbeda, Shanghai Composite melmah 0,25 persen dan KOSPI Korea Selatan minus 0,83 persen.

Indeks saham MSCI untuk kawasan Asia-Pasifik di luar Jepang turun 0,4 persen pada perdagangan awal, tertekan oleh pasar Korea Selatan yang kembali dari liburan dengan penurunan besar di sektor chip setelah laporan suram dari Morgan Stanley.
Indeks S&P 500 sempat mencetak rekor tertinggi pada perdagangan Rabu malam waktu AS, sebelum ditutup sedikit lebih rendah. Kontrak berjangka S&P 500 naik 0,6 persen di sesi Asia, dan kontrak berjangka Nasdaq menguat 0,9 persen pada Kamis.

The Fed menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin ke kisaran 4,75-5 persen, sesuai dengan ekspektasi pasar sebelum keputusan tersebut. Dolar langsung jatuh ke level terendah dua setengah tahun terhadap pound sterling, namun kemudian berbalik naik tajam.
Dolar naik hampir 1 persen menjadi 143,55 yen pada Kamis pagi dan juga menjauhi posisi terendah terhadap euro di level USD1,1081. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun naik hampir delapan basis poin dari hari sebelumnya menjadi 3,719 persen.
Pemotongan suku bunga The Fed ini diharapkan dapat mendukung pengeluaran dan perekonomian AS.
"Intinya bukan pada pemangkasan 25 atau 50 basis poin, tapi pada arah kebijakan ke depannya, dan saya rasa mereka telah memberikan pandangan bahwa ekonomi masih berjalan cukup baik," kata Jason Wong, seorang ahli strategi dari BNZ di Wellington.
"Ini bukan pemangkasan 50 basis poin yang dilakukan secara panik."
Para pembuat kebijakan menurunkan proyeksi suku bunga median mereka dibandingkan dengan perkiraan pada Juli, Namun, Ketua The Fed Jerome Powell menekankan, langkah-langkah selanjutnya akan bergantung pada data ekonomi yang ada.
"Saya tidak berpikir siapa pun harus melihat ini sebagai laju baru," kata Powell kepada wartawan setelah pengumuman penurunan suku bunga jumbo tersebut.
"Kami sedang menyesuaikan kebijakan secara bertahap menuju tingkat yang lebih netral. Dan kami bergerak dengan kecepatan yang menurut kami tepat, mengingat perkembangan ekonomi,” ujarnya.
Penurunan suku bunga AS secara teori memberikan ruang bagi pasar negara berkembang untuk menurunkan suku bunga kebijakan mereka dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Bank Indonesia (BI) telah melakukannya beberapa jam sebelum The Fed, dengan pemotongan 25 basis poin pada Rabu. Imbal hasil obligasi China turun pada perdagangan Kamis pagi, dengan harapan adanya pelonggaran baru dari Beijing untuk menopang perekonomian yang semakin melambat.
Bank of England (BOE) akan mengadakan pertemuan pada Kamis malam dan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di level 5 persen, terutama setelah data inflasi menunjukkan inflasi sektor jasa meningkat pada bulan Agustus.
Bank of Japan (BOJ) akan mengadakan pertemuan kebijakan pada Jumat, dan diperkirakan akan tetap mempertahankan suku bunga, namun mungkin merencanakan kenaikan pada Oktober mendatang. (Aldo Fernando)
作者:19/09/2024 09:07 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.asia
加载失败()