
IDXChannel - Harga minyak sawit (crude palm oil/CPO) di Bursa Malaysia Derivatives naik tinggi dalam dua hari belakangan, mematahkan penurunan selama tiga hari sebelumnya, didorong oleh penguatan harga minyak nabati di pasar Dalian dan CBoT.
Selain itu, pasar juga mengantisipasi peningkatan permintaan minyak nabati dari India menjelang musim perayaan yang akan datang.

Menurut data pasar, Kamis (19/9/2024), pukul 10.47 WIB, kontrak berjangka (futures) CPO naik 1,92 persen ke MYR3.922 per ton.
Kemarin, harga CPO ditutup melesat 3,03 persen, mengimplikasikan kenaikan 5,54 persen dalam dua hari terakhir.

Harga CPO kembali naik dari level terendah dalam sebulan yang dicapai pada Selasa lalu, didukung oleh tanda-tanda peningkatan ekspor.
Berdasarkan laporan dari survei kargo, dikutip Tradingeconomics, Rabu (18/9), ekspor produk minyak sawit Malaysia naik 9,1 persen hingga 10,2 persen selama 15 hari pertama September dibandingkan periode yang sama bulan lalu.

Namun, penguatan ringgit Malaysia membatasi kenaikan lebih lanjut. Sementara, harga minyak mentah turun setelah mencatatkan kenaikan selama dua hari berturut-turut, dipicu oleh kenaikan tak terduga pada persediaan minyak mentah AS di tengah kekhawatiran terkait permintaan di China.
Di India, yang notabene pembeli terbesar minyak sawit, pemerintah memberlakukan bea masuk dasar sebesar 20 persen untuk minyak sawit mentah, minyak kedelai mentah, dan minyak bunga matahari mentah mulai 14 September.
Kebijakan ini secara efektif menaikkan total bea impor untuk ketiga jenis minyak tersebut menjadi 27,5 persen dari sebelumnya 5,5 persen, karena mereka juga dikenakan Surcharge Infrastruktur dan Kesejahteraan Pertanian India.
Langkah ini bertujuan untuk melindungi petani yang kesulitan akibat harga biji minyak yang lebih rendah.
Kepala penelitian komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai, Anilkumar Bagani, mengatakan pemulihan harga ultra-low sulfur diesel (ULSD) dan energi yang stabil juga mengangkat sentimen pasar.
“Momentum bullish pada minyak kedelai berjangka di Chicago Board of Trade dan minyak nabati China semakin mendukung pasar,” katanya kepada Bernama, Rabu (18/9).
Pandangan lainnya muncul dari trader minyak sawit David Ng yang menyatakan, kontrak berjangka CPO melonjak di atas MYR3.800 karena kekhawatiran produksi yang diperkirakan akan lebih lemah.
“Kami melihat support di level MYR3.780 dan resistance di MYR3.920,” ujarnya. (Aldo Fernando)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()