The Fed Pangkas Suku Bunga, Penguatan IHSG dan Rupiah Bersifat Sementara

avatar
· Lượt xem 73
The Fed Pangkas Suku Bunga, Penguatan IHSG dan Rupiah Bersifat Sementara
The Fed Pangkas Suku Bunga, Penguatan IHSG dan Rupiah Bersifat Sementara (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah diproyeksi menguat sementara imbas pemangkasan suku bunga acuan Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menyebut, Indonesia perlu mewaspadai capital reversal jika kondisi ekonomi global dan domestik di Amerika Serikat (AS) memburuk. 

Pasalnya, pembalikan modal secara tiba-tiba berpotensi menyebabkan krisis likuiditas, volatilitas nilai tukar, hingga kemerosotan ekonomi. 

“Pemangkasan Fed Rate kali ini memang mendorong Rupiah menguat, IHSG naik, tapi sifatnya temporer. Perlu diwaspadai capital reversal jika kondisi ekonomi global, dan domestik AS memburuk,” ujar Bhima kepada IDX Channel, Jumat (20/9/2024). 

The Fed memang memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,0 persen pada Rabu (18/9/2024) waktu negara setempat. Pemangkasan tersebut lebih besar dibandingkan ekspektasi pasar yang diperkirakan sebelumnya, yakni 25 bps.

Bhima mencatat, setiap ada pemangkasan Fed Fund Rate (FFR) tidak otomatis memberi keuntungan bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Sekalipun pada saat yang sama investasi mengalami kenaikan karena investor mencari imbal hasil tinggi, namun begitu sinyal resesi ekonomi meningkat, maka dana asing berbondong-bondong keluar lagi.

“Jadi setiap ada pemangkasan Fed rate bukan berarti negara berkembang diuntungkan karena mendapat limpahan investasi karena investor cari imbal hasil tinggi. Bisa jadi efek limpahan investasi itu sifatnya temporer, begitu sinyal resesi ekonomi meningkat maka dana asing keluar lagi,”  tutur Bhima.

Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin mengatakan, dampak penurunan suku bunga acuan menguntungkan bagi rupiah. 

Pada penutupan perdagangan Jumat (20/9/2024), rupiah menguat 89 poin atau 0,58 persen ke Rp15.150 setelah sebelumnya dibuka Rp15.239 per USD.

Pemotongan suku bunga tersebut membantu stabilitas rupiah, terutama setelah Bank Indonesia memutuskan menurunkan suku bunganya sebesar 25 bps.

Untuk Rupiah diproyeksikan akan bergerak dalam rentang terbatas Rp15.320 hingga Rp15.350 per USD pada hari ini," ujar Gunawan.

(DESI ANGRIANI)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Ủng hộ nếu bạn thích
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest