Harga CPO Menguat 4 Persen dalam Sepekan Imbas Reli Tiga Hari

avatar
· Views 61
Harga CPO Menguat 4 Persen dalam Sepekan Imbas Reli Tiga Hari
Harga CPO Menguat 4 Persen dalam Sepekan Imbas Reli Tiga Hari. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga minyak sawit di Bursa Malaysia Derivatives kembali naik pada perdagangan Jumat (20/9/2024), ditopang oleh kenaikan harga minyak nabati saingan di pasar Dalian dan Chicago Board of Trade (CBOT).

Berdasarkan data pasar, kontrak berjangka (futures) CPO ditutup menguat 1,78 persen secara harian ke level MYR3.948 per ton.

Baca Juga:
Harga CPO Menguat 4 Persen dalam Sepekan Imbas Reli Tiga Hari Harga Emas Antam (ANTM) Akhir Pekan Stagnan, Termurah Rp777 Ribu

Harga CPO mencatat kenaikan untuk hari ketiga berturut-turut sekaligus pulih dari level terendah dalam sebulan.

Selama tiga hari terakhir, kenaikan harga CPO mencapai 6,16 persen.

Baca Juga:
Harga CPO Menguat 4 Persen dalam Sepekan Imbas Reli Tiga Hari Harga Emas Tembus Rekor Berkali-kali usai The Fed Pangkas Suku Bunga

Sementara, kontrak CPO membukukan kenaikan mingguan pertama dalam tiga pekan belakangan, naik sekitar 4,56 persen dalam seminggu didukung oleh spekulasi bahwa produksi akan lebih rendah akibat cuaca kering.

Kenaikan harga minyak kedelai turut mendukung penguatan harga minyak sawit berjangka Malaysia, dengan kekhawatiran terkait produksi di Malaysia memberikan dukungan tambahan, menurut seorang trader yang berbasis di Mumbai.

Baca Juga:
Harga CPO Menguat 4 Persen dalam Sepekan Imbas Reli Tiga Hari Direktur Clipan Finance (CFIN) Engelbert Rorong Mengundurkan Diri

Mengutip Tradingeconomics, asosiasi penggilingan mencatat bahwa produksi selama 1-15 September turun 4,0 persen dibandingkan periode yang sama pada Agustus.

Di Indonesia, yang notabene eksportir minyak sawit terbesar, pemerintah akan menerapkan kebijakan pungutan bulanan baru, di mana produk olahan yang lebih lanjut akan dikenakan tarif yang lebih rendah.

Sementara, harga minyak mentah mencatat kenaikan mingguan kedua berturut-turut, seiring dengan rencana kilang-kilang di AS untuk melakukan periode perawatan teringan dalam tiga tahun terakhir, yang diperkirakan mendorong permintaan dalam beberapa bulan mendatang.

Namun, penguatan ringgit Malaysia membatasi sentimen positif ini, ditambah dengan kebijakan India, pembeli terbesar minyak sawit, yang menaikkan bea masuk dasar untuk minyak nabati mentah dan olahan sebesar 20 poin persentase menjadi 27,5 persen mulai 14 September.

Menurut Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOC), harga minyak sawit mentah diperkirakan tetap stabil bulan ini, karena penguatan ringgit mengimbangi pasokan yang lebih ketat dan ekspor yang stagnan ke tujuan utama.

MPOC menambahkan, harga diperkirakan bergerak di kisaran MYR3.850 hingga MYR4.050 per metrik ton sepanjang September.

Sementara itu, konsumsi minyak nabati di India diprediksi tumbuh 2 persen-3 persen, meskipun ada kenaikan bea masuk, karena harga minyak goreng tetap terjangkau. (Aldo Fernando)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Để lại tin nhắn của bạn ngay bây giờ

  • tradingContest