
IDXChannel – Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) kembali jatuh di awal perdagangan Senin (23/9/2024), melanjutkan penurunan tajam pada Jumat (20/9) pekan lalu menyusul FTSE Russell mengumumkan emiten geotermal tersebut akan dikeluarkan dari indeks.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.09 WIB, saham BREN melorot 19,83 persen ke Rp7.075 per saham alias menyentuh auto rejection bawah (ARB).

Ada antrean jual jumbo sebanyak 2,26 juta lot di harga ARB atau setara dengan Rp1,60 triliun.
Pada Jumat, BREN ditutup ARB 19,95 persen.

Diwartakan sebelumnya, FTSE Russell akan menghapus BREN karena 97 persen dari total saham yang berbedar dikuasai oleh empat pemegang saham.
Menurut keterangan tertulis FTSE Russell, pada Kamis (19/9/2024), dikutip dari Stockbit, Jumat (20/9), pemberitahuan tersebut sesuai dengan bagian 5 pedoman Pembatasan Free Float terkait “Konsentrasi Pemegang Saham Tinggi” dan Kebijakan serta Pedoman Penghitungan Ulang FTSE Russell.

“[Penghapusan tersebut] karena empat pemegang saham menguasai 97 persen dari total saham yang beredar di Barito Renewables Energy,” jelas pihak FTSE Russell.
BREN, yang sebelumnya akan masuk ke indeks Large Cap, yang ditambahkan ke dalam rangkaian Indeks FTSE Global All Cap dan indeks terkait lainnya, efektif mulai pembukaan pada Senin, 23 September 2024, akan dihapus dari indeks FTSE Russell, dan efektif mulai pembukaan pada Rabu, 25 September 2024.
Sebelumnya, BREN direncanakan masuk ke dalam indeks FTSE Global Equity Series (Large Cap), yang berlaku mulai 20 September 2024 dan efektif pada 23 September 2024.
Ini adalah kali kedua BREN batal masuk FTSE, setelah sebelumnya terjegal pada Juni lalu lantaran BREN sempat masuk Papan Pemantauan Khusus (PPK) yang menggunakan skema full call auction (FCA) yang mengurangi transparansi dan likuiditas.
Manajemen BREN pun buka suara terkait kabar tersebut.
Direktur & Corporate Secretary BREN Merly menegaskan, mereka tidak memiliki kewenangan untuk mempengaruhi keputusan ini karena FTSE Russell adalah lembaga independen dengan kriteria dan aturan tersendiri.
"Dalam hal ini, perseroan bersifat pasif dan tidak memiliki kewenangan apapun yang dapat memengaruhi keputusan yang diterbitkan FTSE," katanya, dalam keterbukaan informasi.
Merly pun menjelaskan bahwa empat pemegang saham BREN tak berubah secara signifikan sejak IPO, yakni PT Barito Pacific Tbk (BRPT), Green Era Energy Pte. Ltd (GE), Jupiter Tiger Holdings, dan Prime Hill Funds.
"Sejak tanggal 23 Agustus 2024 (pengumuman indeks FTSE) sampai dengan tanggal 19 September, tidak terjadi perubahan signifikan terhadap kepemilikan oleh empat pemegang saham tersebut," ujarnya.
Menurut Merly, BREN juga mematuhi aturan free float yang ditetapkan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pasalnya, di luar saham yang dimiliki BRPT dan GE, total saham beredar yang dinyatakan free float mencapai 15,6 miliar saham atau setara 11,66 persen dari total saham yang beredar. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
作者:23/09/2024 09:17 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.asia
加载失败()