Peduli Lingkungan Sehat, SMCB Ajak Karyawan Sebagai Relawan di Program Kelas Kita

avatar
· Lượt xem 44

Pasardana.id - Sebagai salah satu kebutuhan tumbuh kembang anak, kondisi lingkungan yang sehat kini menjadi tantangan, terutama di daerah perkotaan.

Permasalahan sampah yang tidak terkelola dengan baik telah menjadi ancaman serius bagi lingkungan, mencemari air, tanah, serta udara.

Menyadari pentingnya edukasi lingkungan, khususnya tentang pengelolaan sampah, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) (IDX: SMCB) yang merupakan anak usaha SIG, mengirimkan sejumlah karyawan sebagai relawan program Kelola Sampah Sekitar Kita (Kelas Kita) bagi para siswa di Sekolah Alam Indonesia Meruyung di Depok, Selasa (24/9).

Turut hadir dalam kegiatan ini, yaitu; Direktur Manufacturing SBI, Soni Asrul Sani, dan Direktur Human Capital, Legal & Corporate Affairs, Ony Suprihartono.

Dalam siaran pers, Selasa (24/9), Direktur Human Capital, Legal & Corporate Affairs SBI, Ony Suprihartono mengatakan, bahwa program Kelas Kita merupakan bentuk lain dari kolaborasi lintas pemangku kepentingan yang dilakukan SBI dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

"SBI meyakini bahwa pembangunan berkelanjutan tidak hanya berbentuk fisik konstruksi, tetapi juga selaras dengan perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial. Program Kelas Kita merupakan aksi nyata dan wujud kepedulian untuk mewujudkan lingkungan yang sehat dan masa depan yang layak bagi tumbuh kembang anak-anak kita,” tutur Ony Suprihartono.  

Di kesempatan yang sama, Principal Sekolah Alam Indonesia di Meruyung, Aditya Widi Nugraha menyampaikan apresiasi kepada SBI atas penyelenggaraan program Kelas Kita di Sekolah Alam Indonesia di Meruyung.

"Program Kelas Kita sangat relevan dengan konsep pembelajaran di sekolah kami yang menerapkan 7 Green Principles Sekolah Alam Indonesia, yang mengedepankan eksposur dan pengalaman dengan praktik langsung di lingkungan sekolah. Kami sangat mendukung program-program yang dapat memperkaya pengetahuan anak-anak untuk semakin terbiasa dengan pola hidup yang berkelanjutan dan semakin menghargai lingkungan," kata Aditya Widi Nugraha.

Adapun Program Kelas Kita di Meruyung merupakan yang kedua kali diadakan oleh SBI melalui divisi pengelolaan limbah ramah lingkungannya yang bernama Nathabumi.

Program Kelas Kita yang pertama dilaksanakan di Sekolah Alam Cibinong pada tahun 2023 silam.

Program Kelas Kita mengajak para karyawan SBI menjadi relawan untuk mengajar pemilahan sampah dan pengomposan dengan metode bermain yang interaktif dan menyenangkan.

Sementara itu, selain program edukasi pemilahan sampah dan pengomposan bagi siswa sekolah, SBI telah lebih dulu berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam pemanfaatan RDF dari hasil pengelolaan sampah perkotaan.

SBI telah memelopori penerapan teknologi RDF di Indonesia untuk membantu pemerintah daerah mengatasi permasalahan sampah dan mendapatkan sumber bahan bakar alternatif yang lebih rendah karbon.

Hingga saat ini, SBI telah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh, Pemprov Jakarta, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas, Pemkab Cilacap, Pemkab Bantul, Pemkab Sleman, Pemkab Temanggung, Pemerintah Kota Yogya, Pemkab Sumenep, Pemkab Banyuwangi, Pemkab Jembrana, dan pengelola sampah di Denpasar, Bali.

Fitri Agus Wahyudi, karyawan unit bisnis beton yang tergabung sebagai salah satu relawan, merasa antusias dapat terlibat dalam program Kelas Kita.

"Biasanya setiap pagi saya pergi kerja, kali ini saya ke sekolah dan mengajar. Saya senang sekali karena selain dari pekerjaan utama, ini merupakan kesempatan untuk bisa berkontribusi lebih terhadap lingkungan dengan terjun langsung ke masyarakat, dalam hal ini lingkungan sekolah," ungkap pria yang biasa dipanggil Agus ini.

Siswa dan siswi SAI Meruyung yang mengikuti Kelas Kita adalah siswa dan siswi yang berada di jenjang kelas 5 dan 6 sekolah dasar.

Faida Alkarimah, siswi kelas 5 Sekolah Alam Indonesia di Meruyung menyampaikan harapannya dengan dari mengompos yang ia pelajari hari ini.

"Semoga dengan mengompos, akan banyak tanaman yang tumbuh dan lingkungan tidak lagi tercemar oleh sampah," ujar Faida.

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ thể hiện quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho bất kỳ quan điểm hoặc vị trí nào của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của nó, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm pháp lý nào trừ khi được cam kết bằng văn bản.

Trang web cộng đồng giao dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Ủng hộ nếu bạn thích
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest