BI-The Fed Pangkas Suku Bunga, Begini Dampaknya ke Pasar Modal RI

avatar
· 阅读量 31
BI-The Fed Pangkas Suku Bunga, Begini Dampaknya ke Pasar Modal RI
Gedung BI - Foto: Rachman Haryanto
Jakarta

Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), dan Bank Indonesia (BI) secara bersamaan menurunkan suku bunga acuannya pada Kamis, (19/9) lalu. Lantas bagaimana dampaknya ke pasar modal?

Sebagai informasi The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,75-5,0%. Pemangkasan ini lebih besar dari ekspektasi pasar yang hanya memperkirakan penurunan 25 bps.

Sejalan dengan itu, Bank Indonesia (BI) juga mengambil keputusan serupa dengan menurunkan suku bunga acuan BI Rate dari 6,25% menjadi 6%. Selain itu, suku bunga Deposit Facility dipangkas menjadi 5,25%, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6.75%

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Head of Equity Research and Strategy Mandiri Sekuritas Adrian Joezer mengatakan penurunan suku bunga sebesar 50 bps oleh The Fed membuka ruang untuk pemangkasan suku bunga acuan BI lebih lanjut. Dengan melihat pelonggaran kebijakan moneter dan fiskal ini, pihaknya melihat peluang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai level 8.000 pada akhir tahun.

"Melihat pelonggaran kebijakan moneter dan fiskal, penguatan nilai tukar Rupiah, disertai dengan masih menariknya valuasi pasar saham, kami melihat peluang yang lebih tinggi bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk mencapai skenario bull-case kami di 8.000 pada akhir tahun ini," kata Adrian dalam keterangannya ditulis Jumat (27/9/2024).

ADVERTISEMENT

Dia menambahkan sektor-sektor yang cukup sensitif terhadap penurunan suku bunga dan penguatan nilai tukar Rupiah, seperti keuangan, consumer staples, dan properti serta saham-saham small-mid caps tetap menjadi pilihan.

Sementara itu, Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto, mengatakan penurunan suku bunga akan berdampak positif terhadap pasar obligasi. Ketika suku bunga mengalami penurunan, instrumen obligasi akan semakin diminati karena investor dapat memperoleh imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan suku bunga.

"Tingkat imbal hasil obligasi yang cukup tinggi Indonesia diminati bukan hanya oleh investor lokal, tapi juga asing. Hal ini juga didukung oleh potensi pertumbuhan ekonomi yang baik, inflasi yang cukup rendah, tingkat utang yang terjaga, dan kondisi politik yang relatif stabil," ujar Handy.

Pihaknya juga memproyeksikan pemotongan suku bunga BI masih akan terus berlangsung. Diperkirakan total 150 basis poin pemotongan suku bunga BI dalam siklus pelonggaran kali ini, yang akan membawa terminal suku bunga menjadi 4,75%, dengan total 75 basis poin kemungkinan akan dilakukan tahun 2024. Hal ini akan mendekatkan suku bunga rill Bl ke rata-rata jangka panjang sekitar 1,7%, turun dari 3,4% saat ini.

(kil/kil)

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.asia

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest