IHSG Bangkit Terdorong Data Inflasi dan Rebound Saham BREN-BBRI

avatar
· 阅读量 31
IHSG Bangkit Terdorong Data Inflasi dan Rebound Saham BREN-BBRI
IHSG Bangkit Terdorong Data Inflasi dan Rebound Saham BREN-BBRI (foto mnc media)

IDXChannel - IHSG sesi I perdagangan hari ini, Selasa (1/10) ditutup menguat sebesar 0,71 persen menjadi 7.581,75.

"Penguatan ini didorong oleh tingkat inflasi tahunan Indonesia yang turun menjadi 1,84 persen pada September 2024, level terendah sejak November 2021, dan tetap berada dalam kisaran target bank sentral sebesar 1,5 persen sampai 3,5 persen," tulis riset Panin Sekuritas, siang ini. 

Baca Juga:
IHSG Bangkit Terdorong Data Inflasi dan Rebound Saham BREN-BBRI Pelaku Pasar Tunggu Rilis BPS, IHSG Dibuka Menguat dan Rupiah Melemah

Hal tersebut disebabkan harga pangan naik paling sedikit dalam 14 bulan terakhir (naik 2,57 persen vs naik 3,39 persen di Agustus), di tengah pasokan beras yang melimpah karena musim panen baru saja dimulai pada Mei, bukan di Maret. 

"Selain itu, beberapa saham yang mengalami penurunan signifikan mengalami rebound, seperti BREN dan BBRI," menurut riset tersebut.

Baca Juga:
IHSG Bangkit Terdorong Data Inflasi dan Rebound Saham BREN-BBRI IHSG Dibuka Hijau, Transaksi Awal Sentuh Rp402 Miliar


Dari data RTI Business, saham BBRI ditutup naik 1,01 persen di Rp5.000 pada sesi I ini. Sementara saham BREN melompat 3,41 persen menjadi Rp6.825. 

Indeks sektoral mayoritas ditutup menguat pada sesi I. Sektor basic materials mengalami peningkatan sebesar 0,98 persen ditopang oleh stimulus perekonomian China yang mendorong harga komoditas terkait, seperti nikel, timah, dan tembaga.  

Baca Juga:
IHSG Bangkit Terdorong Data Inflasi dan Rebound Saham BREN-BBRI Lanjutkan Penguatan, IHSG Sesi I Naik ke 7.581

Sementara itu, harga timah melonjak 2,70 persen, nikel melambung 3,05 persen, harga emas turun 0,80 persen, dan harga batu bara melompat 3,83 persen setelah mencapai level terendah dalam tujuh minggu di USD137 pada 16 September. 
Sedangkan Rupiah melemah 0,38 persen menjadi Rp15.197 per USD.  

Nilai transaksi perdagangan sepanjang sesi I relatif sedang, mencapai Rp5,18 triliun, lebih rendah dari nilai transaksi pada sesi I Senin kemarin. Di mana perdagangan saham tertinggi didominasi oleh saham sektor perbankan besar  serta komoditas.  

Di sisi lain, yield obligasi 5 dan periode 10 tahun bervariasi. Hal ini disebabkan oleh tingginya ekspektasi investor akan penurunan suku bunga acuan di berbagai negara dalam beberapa kuartal mendatang.

(Fiki Ariyanti)

风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。

FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.asia

喜欢的话,赞赏支持一下
avatar
回复 0

加载失败()

  • tradingContest