
IDXChannel—Underlying asset adalah istilah dalam investasi yang merujuk pada aset finansial yang menjadi dasar atas instrumen investasi. Sehingga nilai aset finansial tersebut mendasari nilai instrumen investasinya.
Aset dasar atau underlying asset dapat berupa aset yang dapat diperdagangkan di pasar seperti saham, indeks saham, ataupun komoditas. Namun ada pula aset dasar yang tidak bisa diperdagangkan, seperti mata uang asing.

Pada pasar modal di Indonesia, ada beberapa jenis instrumen investasi yang menggunakan underlying asset. Seperti derivatif, kontrak berjangka, sukuk, dan reksa dana. Pada sukuk, underlying asset berfungsi sebagai jaminan.
Seperti diketahui, sukuk adalah surat berharga jangka panjang berbasis syariah, yang merupakan bukti kepemilikan aset yang dikeluarkan oleh negara. Underlying asset pada sukuk berupa proyek, legalitas perizinan proyek, dan sebagainya.

Sementara pada instrumen investasi Kontrak Berjangka atau futures, underlying asset menjadi aset dasar yang diperdagangkan dalam kontrak beli dan jual tersebut di masa mendatang.
Mengutip definisi yang tertulis pada laman resmi Bursa Efek Indonesia, “Kontrak Berjangka adalah kontrak untuk membeli atau menjual suatu underlying asset (dapat berupa indeks, saham, obligasi, dll) di masa mendatang.”

Secara sederhana, underlying asset adalah aset yang menjadi jaminan ataupun menjadi dasar atas instrumen investasi yang diperdagangkan para investor. Dari aset dasar inilah, harga instrumen investasi ditentukan.
Underlying Asset Dalam Instrumen Investasi Pasar Modal
1. Sukuk
Dalam penerbitan sukuk, yang notabene bersifat syariah, harus ada underlying asset. Sesuai dengan ketentuan tentang obligasi syariah dari Fatwa DSN-MUI, OJK, dan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES).
Penerbitan sukuk memerlukan underlying asset berupa aset berwujud seperti tanah, gedung, bangunan, proyek yang sedang dibangun, ataupun aset tidak berwujud berupa jasa, nilai manfaat atas aset berwujud, yang memiliki nilai ekonomi dan tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
Oleh sebab itu, penerbitan sukuk umumnya selalu berkaitan dengan aset riil. Underlying asset pada instrumen sukuk harus memiliki aliran penerimaan kas, dan berfungsi sebagai jaminan investasi.
2. Derivatif
Melansir laman resmi Bursa Efek Indonesia, derivatif adalah kontrak keuangan antara dua pihak atau lebih untuk memenuhi janji membeli atau menjual aset yang dijadikan objek (underlying asset) yang diperdagangkan pada waktu dan harga yang disepakati bersama.
Adapun derivatif yang ada di Bursa Efek Indonesia adalah derivatif keuangan. Derivatif keuangan adalah instrumen investasi di mana aset yang mendasarinya adalah instrumen-instrumen keuangan seperti saham, obligasi, indeks saham, mata uang, tingkat suku bunga, atau instrumen keuangan lainnya.
Umumnya, instrumen derivatif digunakan oleh investor untuk melindungi nilai (hedging) atas portofolio yang dimiliki.
3. Reksa Dana
Reksa dana adalah contoh instrumen investasi dengan underlying asset yang paling mudah dilihat. Reksa dana adalah instrumen investasi dengan underlying asset yang beragam, tergantung pada jenis reksa dananya.
Misalnya pada reksa dana saham, mayoritas underlying asset-nya adalah saham-saham yang ada pada portofolionya. Investor membeli reksa dana pilihannya berdasarkan portofolio atau underlying asset yang dimiliki reksa dana tersebut.
Sementara pada reksa dana pasar uang, komposisi mayoritas underlying asset-nya adalah instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu tahun. Aset yang mendasarinya bisa berupa deposito, sukuk, obligasi, SUN, dan Sertifikat Bank Indonesia.
Manajer investasi yang mengelola modal masyarakat akan menempatkan dana kelolaannya pada underlying asset yang dapat dilihat pada prospektusnya.
Itulah penjelasan singkat tentang underlying asset adalah.
(Nadya Kurnia)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()