
IDXChannel - PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) tengah menjajaki kerja sama dengan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) agar perusahaan konsumer itu membeli CPO dan produk turunan dari grup perseroan. Pasalnya, SSMS kini mempunyai sertifikat Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO).
Head of Sustainibility SSMS, Henky Satrio Wibowo mengatakan, perseroan mendekati UNVR supaya menjadi pembelian alias buyer perseroan.

"Saat ini sedang engagement (pendekatan), harapan kita bisa deal (sepakat), tapi belum ada deal," katanya di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dikutip Kamis (3/10/2024).
Unilever tercatat pernah menjadi buyer SSMS sebelum akhirnya pada 2017 memutuskan kerja sama karena SSMS dinilai melanggar ketentuan etika bisnis yang menjadi nilai-nilai Unilever. Saat itu, UNVR mengikuti jejak Wilmar dan Golden Agri yang telah mengambil keputusan serupa.

Kendati demikian, Henky memastikan SSMS kini menjalankan bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan dengan adanya sertifikat RSPO. Bahkan, saat ini Wilmar juga menjadi buyer bagi anak usaha SSMS, PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT).
"Pada 2020 dan 2021, kita membenahi semua dan sekarang kita semua comply (patuh) RSPO. Saya sendiri adalah anggota compliance panel RSPO, jadi secara individu saya bisa memberikan personal guarantee (jaminan pribadi) bahwa kami comply RSPO," tuturnya.
Dia memastikan lahan dan pabrik sawit milik Citra Borneo Indah Group telah 100 persen RSPO. Tak hanya itu, emiten milik taipan Haji Abdul Rasyid itu juga sudah memiliki sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).
"Di RSPO member sendiri itu sebenarnya juga lagi galau dengan adanya EUDR (EU Deforestation Regulation) di akhir tahun ini, jadi mereka sedang memikirkan bagaimana RSPO tetap menjadi salah satu sertifikasi yang penting, menjadi prasyarat dan EUDR tidak mensyaratkan RSPO selama dia tidak melanggar HAM, deforestasi, dan responsible (bertanggung jawab) pada bisnisnya. Kita sendiri siap dengan EUDR," kata Henky.
Soal target kerja sama UNVR, Henky mengaku tak bisa menentukannya. Yang jelas, saat ini sudah ada komunikasi antara SSMS dan Unilever untuk berbagi informasi soal tata kelola perseroan.
"Diskusi pertama dengan Unilever sudah dilakukan, crosscheck data dan pengiriman, ada NDA (Non-Disclosure Agreement) tinggal follow up saja ke depan, supaya kita bisa comply. Kalau dari kami posisi menunggu, tergantung Unilever," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama CBUT, Ronny Hertyanto Raharjo menambahkan, perseroan sudah memiliki sertifikat 100 persen RSPO pada Mei 2024. Sertifikasi itu berlaku untuk produk-produk turunan, baik dari CPO maupun CPKO.
Dengan adanya RSPO tersebut, Ronny optimistis CBUT bisa mengembangkan pasar ke negara-negara yang mensyaratkan RSPO sekaligus meningkatkan standar kualitas produk perseroan. Saat ini, CBUT juga aktif membuka pasar-pasar yang potensial. Saat ini, porsi ekspor dan lokal CBUT berada di level 55:45.
"Strategi CBUT untuk meningkatkan pasar yang pasti kita tidak bermain di situ-situ saja. Kita kembangkan destinasi selain pasar China, India, Pakistan, kita juga banyak di Saudi Arabia, kita tingkatkan kerja sama dengan negara-negara yang memiliki syarat RSPO," katanya.
(Rahmat Fiansyah)
作者:03/10/2024 13:15 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.asia
加载失败()