
IDXChannel—Apa itu scalping? Scalping adalah strategi trading intraday yang mengandalkan pergerakan harga saham dalam rentang waktu yang sangat singkat, yakni hitungan menit atau jam saja.
Trader yang melakukan scalping disebut scalper. Karena rentang waktu yang diambil cukup singkat, scalper tidak menargetkan keuntungan capital gain terlalu besar, berbeda dengan swing trader yang bisa menargetkan keuntungan belasan atau puluhan persen.

Lantaran target keuntungannya kecil, seorang scalper bisa melakukan perdagangan beberapa kali dalam sehari agar volume perdagangannya tinggi, sehingga perolehan profitnya pun maksimal.
Agar sukses melakukan scalping, seorang trader harus memiliki kemampuan dan keandalan membaca analisa tekninal, mereka juga harus memiliki order execution yang efisien. Karena order buy dan sell yang tertunda, bisa menggerus profitnya.

Scalping tidaklah mudah dilakukan, tidak semua trader mampu melakukannya dengan baik, dan diperlukan keahlian serta kecermatan tingkat tinggi. Selain risikonya sangat tinggi, biaya settlement yang harus dikeluarkan pun cukup banyak.
Scalping saham juga membutuhkan waktu, trader mau tidak mau harus mengamati pergerakan harga saham sepanjang sesi perdagangan agar tidak ketinggalan sell maupun buy. Trader yang melakukan scalping biasanya memiliki waktu senggang yang cukup.

Melansir Investing (9/10), berikut ini adalah beberapa karakteristik utama scalping saham:
- Time frame singkat (menit atau jam)
- Target profit kecil
- Volume perdagangan tinggi dalam satu hari
- Terfokus pada analisa tekninal, menggunakan grafik dan indikator harga
Jika Anda tertarik untuk mulai mencoba scalping, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memulai. Antara lain:
1. Biaya Trading
Tiap pembelian dan penjualan saham, ada biaya yang harus dibayarkan investor. Sehingga semakin banyak penjualan Anda lakukan dalam sehari, semakin banyak pula biaya settlement yang harus dibayarkan.
Scalper harus mempertimbangkan biaya-biaya settlement yang harus dipotong dari perolehannya di tiap aksi sell. Karena profitnya relatif kecil, tentu akumulasi biaya settlement dapat mengurangi profit yang diperoleh.
2. Membiasakan Diri dengan Fluktuasi Harga
Sebelum memulai scalping, ada baiknya investor mencoba swing trading terlebih dahulu untuk membiasakan diri dengan pergerakan harga saham. Swing trading memiliki time frame yang lebih panjang, bisa mingguan hingga bulanan.
3. Money and Risk Management
Scalper harus memiliki money management dan risk management yang ketat. Perputaran scalping dalam satu hari sangatlah tinggi. Maka dari itu modal yang ada harus dikelola sebaik mungkin agar biaya tradingnya efisien.
Scalper juga harus memiliki pengelolaan risiko yang sangat ketat, bahkan harus lebih ketat dibanding trader biasa. Scalper harus tahu kapan mesti menjual saham demi menekan kerugian. Asal tahu saja, mengambil keputusan untuk cut loss tidaklah mudah.
Maka dari itu, scalper pun harus memiliki mental yang terlatih. Mereka tidak bisa mengambil keputusan secara emosional, aksi sell and buy yang dibuatnya harus berdasarkan perhitungan yang presisi.
4. Mempelajari Analisa Teknikal
Trader memang harus memahami cara membaca grafik pergerakan harga saham, namun scalper harus lebih ahli lagi dalam membaca analisa tekninal saham. Termasuk indikator-indikator harga yang menunjukkan potensi pergerakan selanjutnya.
Itulah penjelasan singkat tentang apa itu scalping saham.
(Nadya Kurnia)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()