Harga Minyak Turun 2 Hari, Lemahnya Fundamental Kalahkan Sentimen Perang Timur Tengah

avatar
· Views 72
Harga Minyak Turun 2 Hari, Lemahnya Fundamental Kalahkan Sentimen Perang Timur Tengah
Harga Minyak Turun 2 Hari, Lemahnya Fundamental Kalahkan Sentimen Perang Timur Tengah. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Harga minyak mentah dunia kembali melemah pada perdagangan Rabu (9/10/2024), seiringnya lemahnya permintaan dan lonjakan persediaan minyak Amerika Serikat (AS) mengalahkan kekhawatiran atas serangan Israel terhadap Iran yang akan segera terjadi.

Menurut data pasar, kontrak berjangka (futures) minyak jenis Brent merosot 0,88 persen ke level USD76,76 per barel, sedangkan futures minyak WTI turun 0,74 persen ke posisi USD73,37 per barel pada Rabu.

Baca Juga:
Harga Minyak Turun 2 Hari, Lemahnya Fundamental Kalahkan Sentimen Perang Timur Tengah Emas Antam 5 Gram Harga Berapa? Cek Kisarannya

Harga minyak sedang mengalami koreksi setelah lonjakan 13 persen pasca serangan Iran pada 1 Oktober terhadap Israel, sementara respons dari Israel masih diantisipasi.

Menurut MT Newswires, Rabu (9/10), perang yang meluas di Timur Tengah dapat mengancam pasokan dari Teluk Persia. Namun, fundamental yang lemah kembali menjadi perhatian karena permintaan tetap rendah dan pasokan terus meningkat.

Baca Juga:
Harga Minyak Turun 2 Hari, Lemahnya Fundamental Kalahkan Sentimen Perang Timur Tengah Foxconn Bangun Pabrik Superchip Nvidia Terbesar di Dunia

Data dari American Petroleum Institute (API) mengungkapkan peningkatan signifikan dalam persediaan minyak mentah AS, naik hampir 11 juta barel, jauh lebih tinggi dari perkiraan.

Dalam survei mingguannya, Administrasi Informasi Energi (EIA) melaporkan, persediaan minyak AS pekan lalu naik 5,8 juta barel, jauh di atas perkiraan konsensus kenaikan dua juta barel menurut analis yang disurvei oleh Reuters.

Baca Juga:
Harga Minyak Turun 2 Hari, Lemahnya Fundamental Kalahkan Sentimen Perang Timur Tengah Beli Belum Genap Sebulan, Komisaris Utama Huang Yeping Jual Semua Saham LABA

Pada Selasa, China menambah pandangan yang bearish karena menolak memberikan stimulus tambahan untuk menopang ekonomi yang lesu, yang telah mengurangi pertumbuhan permintaan dari negara pengimpor terbesar tersebut.

EIA juga mengulangi perkiraannya pada Selasa, pertumbuhan permintaan dari China pada 2024 akan meningkat hanya 0,1 juta barel per hari tahun ini, dan memperkirakan kenaikan permintaan sebesar 0,3 juta barel per hari pada 2025.

"Saat tidak ada aksi militer dari Israel pada Senin, dan tidak adanya langkah baru di China, harga minyak mentah anjlok lebih dari 4 persen, mengingatkan bahwa tanpa risiko geopolitik dan stimulus dari China, Brent mungkin akan diperdagangkan lebih mendekati USD70 daripada USD80," kata Saxo Bank, dikutip MT Newswires, Rabu (9/10).

Sementara itu, Badai Milton diperkirakan akan menghantam Pantai Teluk Florida, yang dapat mengganggu pasokan bensin di salah satu negara bagian AS dengan konsumsi terbesar. (Aldo Fernando)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Để lại tin nhắn của bạn ngay bây giờ

  • tradingContest