
IDXChannel - Harga minyak dunia turun signifikan pada awal perdagangan Asia, Senin (14/10/2024) setelah data inflasi China yang mengecewakan selama akhir pekan memicu kekhawatiran tentang permintaan.
Menurut data pasar, pukul 07.00 WIB, kontrak berjangka (futures) minyak mentah Brent turun 1,47 persen menjadi USD77,65 per barel, sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) terkoreksi 1,79 persen menjadi USD74,15 per barel.

Tekanan deflasi di China meningkat pada September, menurut Biro Statistik Nasional, dan konferensi pers pada Sabtu membuat investor bertanya-tanya tentang besarnya paket stimulus yang akan diluncurkan untuk menghidupkan kembali ekonomi yang lesu.
Sebelumnya, harga minyak mentah ditutup lebih rendah pada Jumat, karena pasar terus menunggu serangan Israel terhadap Iran sementara permintaan tetap lemah di tengah meningkatnya pasokan.

Para trader juga masih menunggu respons Israel terhadap serangan rudal Iran pada 1 Oktober, dengan banyak yang memperkirakan serangan akan menargetkan infrastruktur minyak Iran.
Iran telah mengancam akan membalas negara mana pun yang mengizinkan Israel menggunakan wilayah udaranya untuk serangan tersebut, yang memicu kekhawatiran perang yang meluas dan dapat mengganggu pasokan minyak dari kawasan Teluk Persia.

"Iran telah meningkatkan ancamannya dengan menyatakan bahwa jika negara-negara GCC (Dewan Kerjasama Teluk) mengizinkan Israel menggunakan wilayah udara mereka, mereka bisa menghadapi serangan balasan," kata Helima Croft, Kepala Strategi Komoditas Global dan Riset MENA di RBC Capital Markets, dikutip MT Newswires, Jumat (11/10) lalu.
Pada April, ujar Croft, misil dan jet Israel terbang di atas Suriah dan Irak, dan para ahli strategi militer menyatakan bahwa jalur utara ini kemungkinan besar akan digunakan lagi.
"Hal ini berpotensi mengancam pasokan minyak dari Irak, karena pejabat Washington telah menyoroti risiko milisi yang didukung Iran menargetkan infrastruktur minyak di negara tersebut," katanya.
Namun, fundamental minyak tetap lemah, seiring ekspor Libya kembali mencapai kapasitas 1,2 juta barel per hari setelah sebelumnya turun menjadi sekitar 450.000 bpd akibat perebutan kendali bank sentral negara tersebut.
Permintaan dari China, sebagai pengimpor minyak terbesar dunia, tetap lamban karena ekonominya tengah berusaha pulih, meskipun pemerintah China berjanji akan mengadakan konferensi pers pada akhir pekan yang mungkin akan memperkenalkan langkah-langkah stimulus baru.
"Konferensi pers yang dijanjikan akhir pekan dari para pembuat kebijakan telah menarik perhatian, karena kemungkinan besar mereka akan mengumumkan pengeluaran baru yang signifikan, namun tampaknya masih ada keraguan," kata PVM Oil Associates. (Aldo Fernando)
作者:14/10/2024 07:20 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.asia
加载失败()