
IDXChannel – Bursa saham Asia condong menguat di awal perdagangan Selasa (15/10/2024), didukung oleh menghijaunya Wall Street dan optimisme investor terhadap laporan laba perusahaan.
Sementara dolar bertahan mendekati puncak dua bulan, didorong oleh spekulasi terkait pemotongan suku bunga AS yang lebih kecil pada November.

Menurut data pasar, pukul 09.30 WIB, Indeks Nikkei Jepang naik tajam 1,58 persen ke level tertinggi dalam tiga pekan setelah libur pada Senin.
Indeks saham Asia-Pasifik di luar Jepang naik 0,2 persen, didukung oleh penguatan di Taiwan (1,34 persen) dan ASX 200 Australia (0,91 persen), meskipun terkoreksi oleh penurunan pasar China.

Indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,51 persen dan Shanghai Composite Index terkoreksi 0,28 persen karena kurangnya detail stimulus baru dari Beijing membuat investor masih menunggu lebih banyak kepastian.
Media lokal melaporkan, Beijing mungkin akan mengumpulkan tambahan CNY6 triliun (USD850 miliar) dari obligasi pemerintah selama tiga tahun untuk menopang perekonomian yang lesu.

“Isyarat kebijakan stimulus dari China mendorong kami untuk sedikit meningkatkan alokasi, terutama mengingat valuasi yang tertekan. Namun, detailnya masih terbatas, dan kami bisa mengubah pandangan jika pengumuman selanjutnya mengecewakan,” kata analis di BlackRock Investment Institute.
“Kami masih menyukai saham AS dan tema AI secara umum karena pertumbuhan laba perusahaan meluas ke luar sektor teknologi. Namun, kekhawatiran terhadap valuasi yang terlalu tinggi dapat memicu aksi jual sesaat. Hal ini memerlukan pertimbangan eksposur global, di mana kami melihat valuasi yang murah dan potensi katalis.”
Semalam, indeks S&P 500 dan Dow meningkat ke penutupan tertinggi, didorong oleh saham semikonduktor setelah Nvidia naik 2,4 persen, serta awal yang kuat untuk musim laporan laba kuartal III-2024 dengan JP Morgan dan Wells Fargo melampaui ekspektasi.
Bank besar lainnya seperti Citi, Bank of America, dan Goldman Sachs dijadwalkan merilis laporan kuartalan pada hari Selasa.
Dolar didukung oleh keyakinan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memilih pemotongan suku bunga 25 basis poin (bp) bulan depan, bukan 50 bp, mengingat ekonomi terus tumbuh tanpa memanas berlebihan.
Gubernur Fed Christopher Waller pada Senin menyerukan lebih banyak kehati-hatian terkait pemotongan suku bunga, sementara Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari melihat adanya pemotongan suku bunga yang lebih moderat ke depan.
Para trader memperkirakan kemungkinan sekitar 88 persen bahwa Fed akan memotong suku bunga sebesar 25 basis poin pada November, dan 12 persen kemungkinan bahwa suku bunga akan tetap tidak berubah, menurut CME's FedWatch.
Dari pasar energi, harga minyak turun sekitar 3 persen setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan mengatakan kepada Amerika Serikat bahwa Israel siap menyerang sasaran militer Iran, bukan fasilitas nuklir atau minyak, sehingga meredakan kekhawatiran tentang gangguan pasokan. (Aldo Fernando)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ thể hiện quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho bất kỳ quan điểm hoặc vị trí nào của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của nó, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm pháp lý nào trừ khi được cam kết bằng văn bản.
Trang web cộng đồng giao dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()