
IDXChannel - Harga komoditas terus bergejolak dalam beberapa waktu terakhir mulai dari kopi, kakao, hingga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).
Dalam catatan Samuel Sekuritas, harga kopi melonjak sebesar 5,5 persen karena curah hujan di Brasil, negara penghasil kopi terbesar dunia, yang lebih rendah dari perkiraan.
Hal ini memicu kekhawatiran tentang turunnya hasil panen kopi di saat topan Yagi menghantam Vietnam sebagai produsen utama biji robusta, yang disertai kekeringan di awal tahun. Penurunan produksi ini berpotensi memengaruhi produsen kopi besar seperti PT Mayora Indah Tbk (MYOR).
Di sisi lain, harga kakao juga naik sebesar 3,7 persen dalam lima hari terakhir. Penyebab utamanya adalah hujan lebat di Pantai Gading yang mengganggu panen dan pengiriman biji kakao.
Bahkan, harga kakao sudah mencapai rekor tertinggi sejak awal tahun karena adanya kekurangan pasokan global tahun lalu. Kondisi cuaca yang tak menentu ini diperkirakan akan terus memengaruhi pasokan kakao sepanjang tahun, yang bisa memperketat margin keuntungan produsen seperti MYOR.
Namun, harga kedelai justru turun 3,5 persen didorong oleh berbagai faktor, termasuk pulihnya aktivitas pertanian di Brasil dan Argentina, serta meredanya ketegangan di Timur Tengah.
"Penurunan harga kedelai ini diperkirakan membatasi kenaikan harga minyak kelapa sawit (CPO), yang tentunya menguntungkan perusahaan seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)," tulis riset Samuel Sekuritas, Kamis (17/10/2024).
Samuel Sekuritas memproyeksikan saham ICBP memiliki potensi yang bagus dengan target harga mencapai Rp14.000 lantaran didukung oleh harga CPO dan minyak goreng yang stabil.
Sementara itu, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) juga diperkirakan dapat meraih keuntungan dengan target harga saham Rp850.
Di sisi lain, ada ekspektasi bahwa dukungan pemerintah melalui program bantuan di akhir 2024 akan memperkuat daya beli perusahaan-perusahaan tersebut. Namun, MYOR diprediksi masih harus menghadapi tekanan pada margin keuntungan mereka akibat tingginya harga kopi dan kakao.
Saham ICBP pada perdagangan Kamis (17/10/2024) menguat tipis 0,60 persen ke harga Rp12.575. Dalam satu bulan, saham tersebut sudah naik 7,48 persen dan tumbuh 18,91 persen secara year to date (ytd).
Sementara itu, saham UNVR dan SIDO kompak terkoreksi masing-masing 2,05 persen ke harga Rp2.390 dan 0,74 persen ke harga Rp670.
Saham MYOR justru stagnan di harga Rp2.660 setelah pada perdagangan sebelumnya turun tipis 0,75 persen. Dalam sepekan saham MYOR sudah naik 1,53 persen dan secara year to date (ytd) menguat 6,83 persen.
(DESI ANGRIANI)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ thể hiện quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho bất kỳ quan điểm hoặc vị trí nào của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của nó, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm pháp lý nào trừ khi được cam kết bằng văn bản.
Trang web cộng đồng giao dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()