Penerbitan Obligasi Hijau di Timur Tengah Capai Rp259 Triliun pada 2024

avatar
· Views 76
Penerbitan Obligasi Hijau di Timur Tengah Capai Rp259 Triliun pada 2024
Penerbitan obligasi hijau bertujuan untuk mempercepat penerapan kebijakan emisi nol bersih di beberapa kawasan, termasuk Timur Tengah. (Foto: Pixabay)

IDXChannel – Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) diperkirakan terus memimpin pasar obligasi berkelanjutan alias obilgasi hijau di Timur Tengah. Itu terjadi setelah kedua negara penghasil minyak tersebut membukukan penerbitan senilai USD16,7 miliar (asumsi kurs Rp259 triliun) pada sembilan bulan pertama tahun ini.

Laporan lembaga pemeringkat kredit asal Amerika Serikat, S&P Global, mencatat nilai obligasi hijau yang ditawarkan ke pasar sejak Januari hingga September turun 18 persen dibandingkan periode yang sama 2023. Analisis tersebut menyoroti bahwa meskipun penerbitan obligasi berkelanjutan di Timur Tengah melonjak pada paruh pertama tahun ini, namun menurun pada kuartal ketiga. 

Baca Juga:
Penerbitan Obligasi Hijau di Timur Tengah Capai Rp259 Triliun pada 2024 Perbedaan Saham dan Obligasi: Memahami Investasi yang Tepat untuk Anda

Penurunan tersebut disebabkan oleh naiknya suku bunga dan normalisasi menyusul efek halo COP28 pada November 2023. “UEA dan Arab Saudi kemungkinan akan terus memimpin penerbitan obligasi berkelanjutan di kawasan (Timur Tengah) ini, meski ada peningkatan aktivitas di tempat lain. Obligasi berkelanjutan memimpin pangsa penerbitan, karena lebih banyak bank mendorong penerbitan,” ungkap S&P Global. 

Dana Investasi Publik Arab Saudi (PIF) adalah lembaga dana kekayaan negara pertama di dunia yang menerbitkan obligasi berkelanjutan. Kini, lembaga itu telah mengumpulkan USD3 miliar melalui obligasi hijau multitahap pada 2022 dan penawaran yang lebih besar senilai USD5 miliar pada 2023. 

Baca Juga:
Penerbitan Obligasi Hijau di Timur Tengah Capai Rp259 Triliun pada 2024 Sukuk Global Beredar Capai Rp14.079 Triliun pada Kuartal III-2024

Dalam laporan terbarunya, PIF menyatakan telah mengalokasikan USD5,2 miliar dari USD8,5 miliar yang dihimpun untuk proyek-proyek berfokus lingkungan per Juni 2024. 

“Pada dua kuartal pertama 2024, aktivitas keuangan berkelanjutan di kawasan (Timur Tengah) tersebut membaik secara berurutan dibandingkan dengan tren global. Namun, hal ini berubah pada kuartal ketiga, di mana aktivitasnya menurun meski penerbitan obligasi terus berlanjut di kawasan tersebut,” kata S&P Global.

Baca Juga:
Penerbitan Obligasi Hijau di Timur Tengah Capai Rp259 Triliun pada 2024 Aramco Raup Rp46,34 Triliun dari Penawaran Sukuk Internasional yang Kelebihan Permintaan

Menurut laporan tersebut, penerbitan obligasi berkelanjutan di Timur Tengah mungkin diperlukan untuk mempercepat penerapan kebijakan emisi nol bersih, di samping peningkatan keselarasan dengan strategi keberlanjutan dan reformasi regulasi yang berwawasan lingkungan. 

Perusahaan yang berkantor pusat di AS itu mencatat, penerbitan obilgasi berkelanjutan di kawasan tersebut memiliki pengaruh sensitif terhadap pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan suku bunga.

Baca Juga:
Penerbitan Obligasi Hijau di Timur Tengah Capai Rp259 Triliun pada 2024 Tunda Bayar Obligasi Rp4,33 Miliar, Saham PPRO Kena Suspensi Bursa
Halaman : 1 2

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest