
IDXChannel – Saham emiten Grup Panin kompak menghijau hingga penutupan sesi I Jumat (18/10/2024), tersengat rumor soal kemajuan valuasi akuisisi.
Menurut data pasar, saham PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) alias Panin Bank naik tajam 8,96 persen secara harian ke level Rp1.945 per saham.

Selain PNBN, saham PT Paninvest Tbk (PNIN) mendaki 7,58 persen, PT Panin Financial Tbk (PNLF) terapresiasi 5,38 persen, PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) tumbuh 3,77 persen, dan PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) menghijau 1,46 persen.
Diwartakan sebelumnya, melansir dari Reuters (3/10/2024), keluarga Gunawan dan ANZ dirumorkan tengah mempertimbangkan untuk menjual kepemilikan mayoritas mereka di Panin Bank, di mana kedua pihak memiliki saham signifikan.

Keluarga Gunawan, yang mendirikan bank tersebut pada 1971, bersedia melepas sebagian dari 46,52 persen saham mereka, sementara ANZ memiliki 39,22 persen saham di Panin Bank.
Berdasarkan data dari LSEG, nilai gabungan saham mereka diperkirakan mencapai sekitar USD2 miliar.

Menurut sumber yang mengetahui proses ini, keluarga Gunawan terbuka untuk menjual kepemilikan tergantung pada harga yang ditawarkan.
ANZ sendiri telah berusaha keluar dari kepemilikan di Panin Bank sejak 2013, namun terhambat oleh masalah valuasi.
Upaya penjualan saham ANZ tahun lalu menarik minat bank Jepang seperti Mitsubishi UFJ Financial Group dan Sumitomo Mitsui Financial Group, tetapi tidak ada kesepakatan yang tercapai.
Kedua pemegang saham ini telah menunjuk Citigroup untuk menangani proses penjualan, dan materi pemasaran telah dikirim ke calon pembeli.
Meski begitu, masih menyitir Reuters, proses penjualan formal masih beberapa pekan lagi.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi ANZ untuk mengurangi eksposur bisnis ritel dan kekayaan di Asia guna meningkatkan return on equity (ROE).
Sebelumnya, ANZ telah sepenuhnya keluar dari investasinya di AMMB Holdings di Malaysia pada bulan Mei, setelah menjual seluruh kepemilikan 5,2 persen saham senilai hingga USD 149 juta.
Mu'min Ali Gunawan, pendiri bank yang kini berusia 85 tahun, adalah penerima manfaat utama dari kepemilikan saham keluarga tersebut.
Kabar pasar menyebutkan, mengutip Algo Research, Jumat (18/10), valuasi untuk transaksi merger & acquisition (M&A) telah ditetapkan, meskipun belum ada pengumuman resmi dari perusahaan.
Algo menjelaskan, valuasi deal yang belum dikonfirmasi tersebut dikabarkan berada di angka 1,7 kali Price-Book Value (PBV), sejalan dengan transaksi M&A historis di Indonesia.
Sebelumnya juga dilaporkan bahwa beberapa pembeli, seperti Maybank, MUFG, Mizuho, dan BCA, sempat dikaitkan dengan minat membeli PNBN, tetapi semuanya telah membantah spekulasi tersebut.
Saat ini, PNBN diperdagangkan di 0,9 kali PBV dengan nilai buku per saham (BVPS) Rp2.108 pada kuartal II-2024. Jika harga akuisisi dengan PBV 1,7 kali benar terjadi, kata Algo, hal ini akan mencerminkan premi sebesar 84 persen. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()