Pasardana.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (22/10), IHSG ditutup menguat +16,39 poin (+0,21%) ke level 7.788,98.
IHSG kembali menguat delapan hari secara beruntun dengan total penguatan sebesar +4,07%.
Kenaikan kemarin didorong penguatan emiten Prajogo Pangestu seperti BREN (+8,54%), BRPT (+2,96%) dan TPIA (+2,25%).
Dari internal, Bank Indonesia (BI) mengatakan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada September 2024 tercatat sebesar Rp9.044,9 triliun atau tumbuh 7,2% yoy, relatif stabil dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya.
Kemudian, Presiden Prabowo Subianto merilis Peraturan Presiden No. 139/2024 yang akan membuat pengawasan Kementerian Keuangan menjadi langsung di bawah presiden, tidak lagi di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup variatif, tercermin dari DJIA (-0,02%), S&P 500 (-0,05%), & Nasdaq (+0,17%).
Saham-saham di AS ditutup mendekati garis datar pada hari Selasa, di tengah meningkatnya kekhawatiran akan suku bunga dan hasil laporan keuangan yang beragam.
Ketidakpastian tetap ada karena investor mempertimbangkan laju penurunan suku bunga The Fed terhadap ekonomi yang tangguh dan meningkatnya defisit fiskal.
Imbal hasil obligasi mencapai 4,22%, tertinggi sejak Juli, sebelum sedikit melemah, karena para investor menilai kembali lintasan suku bunga Federal Reserve.
Beberapa sektor, seperti kebutuhan pokok konsumen berkinerja positif, sedangkan sektor industri tertinggal, dengan GE Aerospace anjlok -8,1% karena masalah pasokan.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung mixed,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Rabu (23/10).
Tải thất bại ()