Pasardana.id - Penasihat ekonomi Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo menyebutkan, Indonesia bisa mendapat tambahan anggaran dari kredit karbon yang mencapai 577 juta ton. Dalam hal tersebut, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) RI bisa mendapat tambahan anggaran hingga Rp 192 triliun.
“Ini sedang diverifikasi, dikaji untuk tahun 2021, 2022, 2023. Ini 600 juta ton yang kita juga segera akan kita tambahkan mungkin kuartal pertama dan kedua tahun depan. Berarti apa? Ini adalah penghasilan atau penyimpan negara di luar APBN, dan di luar APBN ini kurang lebih Rp 192 T,” kata Hashim, yang juga merupakan adik Presiden Prabowo, kepada wartawan di Menara Kadin, Jakarta pada Rabu (23/10).
Cuma, lanjut Hashim, nantinya anggaran senilai Rp 192 T yang dimaksud dapat masuk ke anggaran Indonesia selama 3 sampai 6 tahun.
"Bukan setiap tahun. Ini untuk 3 tahun bahkan 6 tahun, setiap tahun kita dapat kurang lebih 180 sampai 200 juta ton per tahun,” ujar Hashim.
Dirinya menambahkan, dengan dibantu oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), hutan-hutan di Indonesia bisa menawarkan kredit karbon untuk ditebus bayar ke negara-negara penghasil emisi besar, seperti Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab.
Menurut Hashim, karbon kredit ini bisa dijual seharga 10 dollar AS per ton. Dengan demikian, ada potensi pendapatan negara sebesar 5,77 miliar dollar AS-6 miliar dollar AS (setara Rp 90 triliun-Rp 93,6 triliun).
“Sedang dilakukan sekarang, untuk tahun 2021, 2022, 2023, oleh UN, didukung oleh Bezos Foundation, Jeff Bezos Foundation, dan LHK, Kementerian LHK, 600 juta ton lagi kita bisa tawarkan dalam beberapa bulan lagi,” beber Hashim.
Dia mengaku akan menjadi delegasi Indonesia yang ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto untuk Conference of the Parties (COP29) di Baku, Azerbaijan pada November mendatang.
“Saya ditunjuk sebagai Utusan Khusus Presiden Indonesia untuk di Konferensi di Baku, COP 29, Perubahan Iklim. Karena memang dari dulu saya, sudah 10-15 tahun saya peduli dengan hal ini,” akunya.
加载失败()