
Komoditas wood pellet atau pellet kayu tercatat menjadi penyumbang terbesar bagi total devisa ekspor Gorontalo periode 2024. Kayu olahan ini berkontribusi senilai Rp 335,58 miliar atau lebih dari 60% dari total Rp 551,05 miliar.
Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT)Gorontalo, Azhar Ismail menjelaskan sepanjang 2024, ada tujuh (7) komoditas unggulan ekspor tumbuhan yang berkontribusi terhadap devisa ekspor di Gorontalo.
"Nilai ekspor dari 7 komoditas tumbuhan yang diekspor sebesar Rp 551,05 miliar dari total 239 kali ekspor," kata Azhar dalam keterangannya, Rabu (24/10/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Azhar menjelaskan ketujuh komoditas unggulan tumbuhan yang berkontribusi terhadap devisa ekspor Gorontalo sepanjang 2024 yakni; jagung biji yang di ekspor ke Filipina sebanyak 4 kali senilai Rp 132,68 miliar, kemudian kelapa parut ke Jerman, Inggris, Belanda, Rusia, Polandia sebanyak 180 kali senilai Rp 40,33 miliar.
Kemudian santan kelapa ke China, Malaysia sebanyak 28 kali senilai Rp 9,79 miliar; minyak kelapa mentah ke China sebanyak 10 kali senilai Rp 4,78 miliar; air kelapa ke China sebanyak 1 kali senilai Rp 70,07 juta; kayu olahan (wood pellet) ke Korea Selatan dan Jepang sebanyak 14 kali senilai Rp 335, 58 miliar; dan tetes tebu ke Filipina sebanyak 2 kali senilai Rp 27,79 miliar. Sehingga total ada 239 kali ekspor senilai Rp 551,05 miliar.
Tommy Darmadi, Manager Kepelabuhan PT Biomasa Jaya Abadi (BJA) dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa BJA dalam tahun 2024, terhitung hingga bulan Oktober, telah mengekspor wood pellet sebanyak 14 kali dengan total nilai berkisar Rp 335,58 miliar, dengan tujuan ke Jepang dan Korea Selatan.
"Sebagai perusahaan produsen wood pellet yang beroperasi di Pohuwato, Gorontalo, kami menjalankan bisnis wood pellet ini sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku. Termasuk menjalankan proses ekspor produk ke Jepang dan Korea Selatan bekerjasama dengan Balai Karantina, Bea Cukai dan lembaga berwenang lainnya," jelas Tommy.
Berdasarkan kepatuhan dan kontribusinya tersebut, PT BJA pun telah menerima penghargaan dari Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara sebagai penghasil devisa ekspor terbesar di Gorontalo pada Agustus 2024 di Manado. Pada saat itu, kontribusi PT BJA mencapai lebih dari 55% dari total devisa ekspor Provinsi Gorontalo.
Kepala Bea Cukai Gorontalo Ade Zirwan menjelaskan secara statistik nasional, pasar utama ekspor Indonesia itu adalah Tiongkok, Jepang, dan negara-negara ASEAN. Sepanjang September 2024, permintaan ekspor dari pasar ASEAN turun. Pasar Tiongkok masih stabil dan Jepang juga relatif lebih stabil.
Ade menambahkan berdasarkan data, uang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di Gorontalo tidak sebanding dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sehingga harus ada uang transfer ke daerah dari Pemerintah Pusat. Sehingga untuk membangun Gorontalo lebih cepat dibanding provinsi lain, itu harus dibantu dengan perdagangan dan investasi.
"Sehingga apa? Ada kapital, ada dana masuk, dana segar. Nanti akan menjadi milik orang di Gorontalo. Dan itu uang kita akan dilaporkan di Gorontalo, akan dibelanjakan di Gorontalo. Itu akan ada multiplier effect kepada sektor-sektor lain di Gorontalo," ucap Ade.
(rrd/rir)Được in lại từ detik_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()