
IDXChannel – Harga emas dunia membukukan kinerja positif di pekan lalu, dengan mencapai rekor tertinggi (all-time high/ATH) baru. Bagaimana nasib logam mulai tersebut di pekan ini?
Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) meningkat 0,5 persen dalam pekan lalu, ditutup di angka USD2.747,21 per troy ons pada Jumat (25/10).

Ini seiring ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan ketidakpastian menjelang pemilu Amerika Serikat (AS) yang akan datang memperkuat permintaan terhadap aset safe-haven.
Dalam sebulan, emas dunia mendaki 2,4 persen dan sejak awal 2024 (YtD) melonjak 32,7 persen.

Proyeksi Pekan Ini
Survei Kitco News menunjukkan penurunan minat bullish dari para ahli dan investor ritel, dengan hasil yang hampir seimbang antara ekspektasi naik, turun, dan stabil untuk pekan ini.

Berdasarkan Survei Emas Kitco, lima dari para ahli, atau sekitar 56 persen, memperkirakan harga emas akan naik pada pekan ini.
Sementara dua lainnya, atau 22 persen, memprediksi penurunan harga untuk logam mulia ini.
Sisanya, yaitu dua analis lagi atau 22 persen, bersikap netral terhadap prospek jangka pendek emas.
Sementara itu, dari 213 suara yang masuk dalam jajak pendapat daring Kitco, mayoritas investor ritel juga menunjukkan bias bullish.
Sebanyak 126 investor, atau 59 persen, memperkirakan harga emas akan meningkat pekan ini, sedangkan 47 investor, atau 22 persen, memprediksi penurunan harga emas.
Kemudian, 40 investor sisanya, atau sekitar 19 persen dari total, memperkirakan harga emas akan bergerak mendatar sepanjang pekan ini.
Managing Director di Bannockburn Global Forex, Marc Chandler, memprediksi konsolidasi dalam jangka pendek dengan risiko emas cenderung turun.
"Pembelian emas oleh bank sentral dan spekulasi inflasi mendukung bullish. Namun, penurunan di bawah USD2.700 bisa menekan posisi long," kata Chandler.
Chief Market Strategist di SIA Wealth Management, Colin Cieszynski, bearish untuk pekan ini, menyebutkan tidak ada dampak signifikan dari pertemuan BRICS untuk logam mulia dan memprediksi koreksi harga.
Senior Market Strategist di Forex.com, James Stanley, tetap optimis karena tren bullish masih terlihat kuat, sementara Presiden Adrian Day Asset Management, Adrian Day, melihat potensi penurunan kecil tetapi yakin fundamental tetap kuat.
Senior Market Analyst di Barchart.com, Darin Newsom, memprediksi penurunan harga emas pekan ini, mengingat koreksi teknikal yang terlihat pada grafik harian. Namun, ia menilai inflasi dan ketidakstabilan geopolitik akan terus mendukung harga emas dalam jangka panjang.
Sementara itu, Senior Commodities Broker di RJO Futures, Bob Haberkorn, optimistis dengan harga emas, terutama menjelang pemilu AS. Haberkorn berpendapat bahwa peningkatan hasil obligasi menunjukkan keengganan pasar terhadap treasury, yang bisa memperkuat posisi emas sebagai aset aman.
Kitco Senior Analyst, Jim Wyckoff, juga melihat bahwa faktor teknikal dan fundamental tetap mendukung kenaikan harga emas.
Dari pasar energi, harga minyak dunia merosot hampir USD4 per barel pada Senin (28/10) pagi.
Hal tersebut setelah serangan balasan Israel terhadap Iran pada akhir pekan lalu menghindari infrastruktur minyak dan nuklir Teheran, serta tidak mengganggu pasokan energi, yang meredakan ketegangan geopolitik di Timur Tengah. (Aldo Fernando)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()