Pasar Obligasi RI Tertekan Sentimen Global di Awal Pekan

avatar
· Views 78
Pasar Obligasi RI Tertekan Sentimen Global di Awal Pekan
Pasar Obligasi RI Tertekan Sentimen Global di Awal Pekan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pasar surat utang obligasi di Indonesia masih terbebani sejumlah indikator ekonomi mancanegara pada awal pekan ini.

Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas Amir Dalimunthe menilai sentimen global yang hadir cenderung negatif bagi pasar obligasi juga berdampak pada kinerja imbal hasil (yield) surat utang Amerika Serikat.

Baca Juga:
Pasar Obligasi RI Tertekan Sentimen Global di Awal Pekan Mandiri Sekuritas Optimistis Pasar Obligasi Indonesia Berikan Hasil Positif di 2024-2025

“Per posisi Jumat, indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung negatif bagi pasar obligasi, tergambar dari peningkatan yield curve US Treasury (UST),” kata Amir dalam risetnya Senin (28/10).

AS mencatat yield curve UST 5-tahun meningkat sebesar 4bp menjadi 4,07 persen, dan yield curve UST 10-tahun meningkat sebesar 4bp menjadi 4,25 persen. 

Baca Juga:
Pasar Obligasi RI Tertekan Sentimen Global di Awal Pekan Investor Buru SBN Rupiah, Obligasi RI Ini Paling Menarik

Dibandingkan pekan sebelumnya, yield curve UST meningkat sebesar 17bp dan diiringi pelemahan rupiah terhadap dolar AS sebesar 1,07 persen.

Yield curve merupakan grafik/kurva yang menggambarkan yield (imbal hasil) obligasi dengan tenor jatuh temponya pada suatu titik waktu tertentu. Melalui yield curve, investor dapat melihat tingkat pengembalian investasi dari obligasi pemerintah dengan berbagai tenornya. 

Baca Juga:
Pasar Obligasi RI Tertekan Sentimen Global di Awal Pekan Sri Mulyani Jadi Menkeu Lagi, Bakal Berdampak ke Pasar Obligasi RI?

Sementara di Indonesia, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia bertahan di level 69bp. Amir menilai level CDS masih relatif rendah dibandingkan level historikalnya selama 3 tahun terakhir.

Adapun, CDS 5-tahun Indonesia tidak berubah dibandingkan level minggu sebelumnya. “Jadi relatif in-line dengan indikator-indikator tersebut, yield SUN 10-tahun (GIDN10YR) mencatatkan peningkatan mingguan sebesar 9 basis poin menjadi 6,75 persen,” tuturnya.

Baca Juga:
Pasar Obligasi RI Tertekan Sentimen Global di Awal Pekan Pefindo Catat Penerbitan Obligasi Korporasi Capai Rp94,9 Triliun per September 2024, Ini Rinciannya

Amir pun menyarankan investor untuk mewaspadai potensi peningkatan volatilitas harga dan yield instrumen SBN berdenominasi rupiah. Berdasarkan indikator tersebut, sejumlah obligasi yang direkomendasikan antara lain FR0086, FR0056, FR0037, FR0073, FR0100, FR0068, FR0072, FR0075, FR0098.

“Untuk periode 28 Oktober–1 November 2024, kami memperkirakan yield curve SUN 10-tahun akan berada di kisaran 6,64-6,84 persen,” ujarnya.

(Febrina Ratna)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest