
IDXChannel - PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) selaku pemegang lisensi Pizza Hut di Indonesia belum mampu menghentikan tren negatif usai mencatat rugi bersih pada tiga kuartal berturut-turut.
Hingga 30 September 2024, PZZA membukukan rugi bersih sebesar Rp97 miliar, membengkak 1,5 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp39 miliar. Kerugian terjadi selama tiga kuartal beruntun masing-masing Rp59 miliar (kuartal I), Rp16 miliar (kuartal II), dan Rp22 miliar (kuartal III).
Dalam laporan keuangan yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (29/10/2024), kenaikan rugi bersih tersebut disebabkan penurunan penjualan neto PZZA hingga 26 persen dari Rp2,75 triliun menjadi Rp2,04 triliun.
Penjualan terjadi pada segmen baik makanan maupun minuman. Segmen makanan turun 25 persen menjadi Rp1,9 triliun sementara segmen minuman anjlok hingga 33 persen menjadi Rp132 miliar. PZZA juga "membakar duit" lewat diskon mencapai Rp8 miliar, sedikit lebih tinggi secara tahunan yang sebesar Rp7,5 miliar.
Sejalan dengan penurunan pendapatan, PZZA berhasil menurunkan beban pokok pendapatan dari Rp928 miliar menjadi Rp639 miliar. Alhasil, laba bruto tidak turun lebih dalam dibandingkan penurunan pendapatan menjadi Rp1,4 triliun.
Namun, beban usaha yang turun lebih lambat membuat PZZA membukukan kerugian operasional Rp82 miliar, memburuk dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang hanya Rp4 miliar. Dengan beban keuangan yang tak jauh berbeda di atas Rp40 miliar, perseroan membukukan rugi bersih hampir Rp100 miliar.
Kerugian tersebut juga membuat saldo laba PZZA semakin menipis. Jika pada akhir 2023, posisi saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya masih Rp158 miliar, saat ini tinggal Rp61 miliar.
Meski mencatat rugi bersih, perseroan masih mencatat arus kas positif dari aktivitas operasional. Hingga 30 September 2024, kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi mencapai Rp321 miliar, sedikit turun dibandingkan posisi pada akhir 2023 sebesar Rp374 miliar.
Dari neraca, posisi kas dan setara kas turun lebih dari 50 persen dalam enam bulan terakhir menjadi Rp24 miliar. Posisi persediaan juga turun dari Rp265 miliar menjadi Rp210 miliar. Sementara posisi liabilitas perseroan turun dari Rp1,27 triliun menjadi Rp1,18 triliun.
PZZA memperoleh hak dari Pizza Hut Pacific Holdings (Yum!) untuk mengoperasikan gerai Pizza Hut di Indonesia. Sebagai imbalannya, perseroan harus membayar kepada Yum! beban waralaba (franchise fee). Hingga akhir kuartal III-2024, beban waralaba yang ditangguhkan mencapai Rp263 miliar.
(Rahmat Fiansyah)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ thể hiện quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho bất kỳ quan điểm hoặc vị trí nào của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của nó, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm pháp lý nào trừ khi được cam kết bằng văn bản.
Trang web cộng đồng giao dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()