
IDXChannel - Harga minyak mentah dunia ditutup menguat pada Rabu (30/10/2024), setelah laporan menunjukkan persediaan minyak AS turun secara tak terduga pada pekan lalu.
Meskipun, kekhawatiran akan peningkatan pasokan di tengah lemahnya permintaan menahan kenaikan lebih lanjut.

Kontrak berjangka (futures) minyak jenis WTI untuk pengiriman Desember ditutup naik USD1,40 menjadi USD68,61 per barel, sedangkan Brent untuk Desember, acuan global, tercatat terapresiasi USD1,46 menjadi USD72,58 per barel.
Dalam survei mingguannya, Badan Informasi Energi (EIA) melaporkan, persediaan minyak Amerika Serikat (AS) turun sebesar 0,5 juta barel pekan lalu, sementara konsensus analis yang disurvei Reuters memperkirakan kenaikan sebesar 2,2 juta barel.

OPEC+ secara resmi masih berkomitmen untuk mengembalikan pemotongan produksi sukarela sebanyak 2,2 juta barel per hari ke pasar dengan tambahan 180.000 barel per hari setiap bulan mulai Desember.
Namun, kartel tersebut menyatakan akan mempertimbangkan kondisi pasar sebelum meningkatkan pasokan.

Dengan harga yang turun 16 persen selama enam bulan terakhir akibat lemahnya permintaan dari China, OPEC+ mungkin akan menghadapi tekanan untuk menunda peningkatan pasokan.
Reuters melaporkan keputusan akhir tentang peningkatan ini akan diambil paling cepat pekan depan.
"Minyak mentah diperdagangkan stabil setelah penurunan dua hari, dengan fokus pada laporan stok mingguan EIA, sementara pelaku pasar terbagi tentang kemungkinan OPEC+ melanjutkan kenaikan produksi pada Desember," kata Saxo Bank.
Harga minyak memulai pekan ini dengan tekanan dan tetap tertekan meskipun terjadi beberapa lonjakan singkat.
Faktor terbesar, menurut para analis, adalah prospek gencatan senjata antara Israel dan Lebanon, setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberi sinyal bahwa Tel Aviv mungkin terbuka untuk mengakhiri perselisihan.
Namun, tidak semua pihak yakin gencatan senjata akan segera tercapai.
Analis di Standard Chartered memperingatkan, dikutip Oilprice, Rabu (30/10), potensi eskalasi baru di kawasan ini masih sangat mungkin terjadi, terutama dalam beberapa bulan mendatang hingga pelantikan presiden AS berikutnya.
Sementara, Beijing bersiap mengumumkan stimulus fiskal baru, tetapi ukurannya menunjukkan itu lebih bertujuan menopang daripada mendorong ekonomi negara. Hal ini kemungkinan besar tidak akan mendapat perhatian serius dari pelaku pasar minyak. (Aldo Fernando)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()