
IDXChannel - Harga emas naik pada Selasa (5/11/2024) di tengah pelemahan dolar dan aksi beli safe-haven di hari pemungutan suara dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) yang ketat.
Menurut data pasar, emas spot (XAU/USD) ditutup naik 0,27 persen ke USD2.743,59 per troy ons, masih berusaha mendekati rekor tertinggi di angka USD2.787 per troy ons yang disentuh pada 30 Oktober 2024.

Kenaikan harga ini terjadi menjelang akhir pemungutan suara dalam pilpres AS, di mana jajak pendapat menunjukkan persaingan ketat antara Wakil Presiden Kamala Harris dan mantan Presiden Donald Trump.
Harris diperkirakan akan meneruskan sebagian besar kebijakan ekonomi pemerintahan Biden, sedangkan Trump berjanji akan menerapkan tarif luas pada impor AS.

Kepala Riset Tematik di Themes ETFs, Taylor Krystkowiak berpendapat, saat kandidat presiden AS memasuki hari pemungutan suara dengan perolehan yang tampak seimbang, kemenangan oleh Harris atau Trump diperkirakan tidak akan banyak mengubah arah harga emas.
“Utang nasional AS diperkirakan akan terus naik di bawah salah satu kandidat, terlepas dari siapa yang akhirnya menang,” ujar Krystkowiak, dikutip Dow Jones Newswires, Selasa (5/11/2024).

“Hal ini telah menjadi pendorong utama bagi emas dalam beberapa bulan menjelang pemilihan.”
Krystkowiak melanjutkan, sampai pemilihan berakhir, volume perdagangan diperkirakan akan tetap terbatas.
Sementara, para ahli dan pelaku pasar lainnya berpendapat, baik pemerintahan Harris maupun Trump cenderung mendorong kebijakan ekonomi yang dapat memicu inflasi dan mendongkrak harga emas dalam jangka pendek.
Broker komoditas senior di RJO Futures, Bob Haberkorn, menyatakan, dilansir dari Kitco, Selasa (5/11), kedua pemerintahan tersebut akan menaikkan inflasi.
Namun, ia memperkirakan pemerintahan Harris akan memberikan dorongan terbesar untuk harga emas karena melanjutkan kebijakan Biden dan Federal Reserve (The Fed) saat ini.
Haberkorn juga menyebutkan, Harris mungkin tidak akan mengurangi belanja pemerintah, meskipun berusaha menaikkan pajak.
Analis pasar senior di Barchart.com, Darin Newsom, percaya, baik Trump maupun Harris akan melemahkan nilai dolar, tetapi menurutnya kebijakan Trump akan lebih mendorong investor beralih ke emas.
Keduanya diprediksi akan tetap melakukan belanja besar dan memotong pajak meski dengan sasaran yang berbeda.
Perbedaan besar terletak pada kebijakan perdagangan internasional. Newsom menyatakan, Harris lebih mendukung perdagangan bebas, sementara Trump cenderung proteksionis, yang berpotensi menaikkan biaya barang impor dan inflasi.
Ancaman tarif dari Trump, menurut Haberkorn, dapat menaikkan harga barang dan menjadi alat pajak baru. Meskipun demikian, Haberkorn percaya ini hanya taktik negosiasi dari Trump.
Newsom menambahkan, kemenangan Partai Republik akan memperkuat aliansi BRICS dan mendukung pasar emas sebagai "safe haven" di tengah ketidakpastian geopolitik.
Dalam jangka panjang, harga emas diperkirakan akan tetap naik pada pemerintahan Harris, sementara pemerintahan Trump mungkin akan mengatasi masalah fiskal jangka panjang yang dapat mengurangi momentum emas.
Keputusan suku bunga oleh komite kebijakan (FOMC) The Fed AS pada Kamis mendatang juga memberi dukungan tambahan bagi emas.
Bank sentral tersebut diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, setelah sebelumnya menurunkan 50 poin. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya kepemilikan logam mulia ini.
Dolar melemah pada Selasa, dengan indeks dolar ICE terlihat turun 0,5 poin menjadi 103,38.
Hasil imbal Treasury meningkat, dengan obligasi AS dua tahun terakhir terlihat membayar 4,226 persen, naik 5,6 basis poin, sementara hasil imbal obligasi sepuluh tahun terapresiasi 3,6 poin menjadi 4,325 persen. (Aldo Fernando)
作者:06/11/2024 07:08 WIB,文章来源Idxchannel,版权归原作者所有,如有侵权请联系本人删除。
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.asia
加载失败()