Lo Kheng Hong Ungkap Faktor yang Pertama Kali Dilihat Sebelum Memilih Saham

avatar
· Lượt xem 91
Lo Kheng Hong Ungkap Faktor yang Pertama Kali Dilihat Sebelum Memilih Saham
Investor legendaris, Lo Kheng Hong mengungkapkan rahasianya sebelum membeli saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Investor legendaris, Lo Kheng Hong mengungkapkan rahasianya sebelum membeli saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pria yang kerap disapa LKH itu tak sembarangan memilih perusahaan tercatat.

LKH mengaku faktor yang pertama kali dilihat dari perusahaan tersebut adalah siapa pengendali di balik perusahaan atau beneficial owner. Dia menilai, karakter pemilik perusahaan menjadi kunci.

Baca Juga:
Lo Kheng Hong Ungkap Faktor yang Pertama Kali Dilihat Sebelum Memilih Saham Lo Kheng Hong Masih Jagokan Saham Bank di 2025

"Saya biasanya membeli saham yang pertama saya melihat siapa pengendali perusahaan. Siapa direksi dan komisarisnya, apakah mereka orang baik dan orang jujur," katanya dalam Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2024 di BEI, Jakarta, Kamis (7/11/2024).

"Kalau mereka bukan orang baik dan orang jujur, suka mengambil uang perusahaan untuk memperkaya dirinya tentu saya tidak mau beli. Saya lebih fokus pada yang mikro, kalau si pengendali, direksi, dan komisaris bukan orang baik dan orang jujur, saya tidak mau membelinya, hanya orang baik dan orang jujur yang (sahamnya) saya beli," ujarnya.

Setelah melihat orang-orang di balik perusahaan, LKH baru memilih sektor usaha yang menarik. "Saya membeli (saham) tentu di bidang usaha yang bagus, bidang usaha ada yang bagus dan bidang usaha yang tidak bagus, tentu yang saya beli yang bagus," katanya.

Selain itu, LKH juga menyukai perusahaan yang memiliki laba bersih jumbo. Dia tidak tertarik untuk membeli perusahaan yang memiliki laba bersih kecil, apalagi perusahaan tersebut terus merugi.

"Perusahaan rugi saya nggak mau beli. Perusahaan yang cuannya kecil saya juga nggak mau beli. Saya hanya beli fokus pada perusahaan yang cuannya besar," katanya.

Pria yang berinvestasi sejak 1988 itu juga tak tertarik membeli saham IPO. Dia menuturkan pengalaman gagalnya saat mengawali investasi saham karena ikut-ikutan membeli saham IPO. 

Kini, dia hanya fokus mencari wonderful company yakni perusahaan dengan laba besar dan terus tumbuh (growing) dengan harga yang menarik. Dia mengistilahkannya sebagai "Membeli Mercy dengan Harga Bajaj".

"Nikmat sekali kalau kita punya perusahaan yang untung besar dan tiap tahun tambah besar untungnya. Kita seperti memiliki mesin pencetak uang," ujar LKH.

(Rahmat Fiansyah)

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Ủng hộ nếu bạn thích
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest